Popular Posts

Random Post

Visitors

Minggu, 04 Agustus 2013

Erick Institute Kirim 11 Siswa ke Korsel

News-Madura, Pamekasan. Tidak salah jika Erick Institute Indonesia disebut Klinik Pendidikan di Kota Gerbang Salam, Pamekasan. Pasalnya, kualitasnya dalam mencetak siswa berprestasi sudah terbukti dan diakui, baik di tingkat nasional maupun internasional. Tidak terhitung jumlah anak bimbingannya yang dikirim ke ajang kompetisi tingkat dunia dan selalu meraih juara.
Sekarang, Erick Institute Indonesia tengah menyiapkan 11 anak bimbingannya dari berbagai kabupaten, untuk diikutkan olimpiade matematika internasional, World Mathematics Invitational (WMI) di Seoul, Korea Selatan pada 14-18 Agustus mendatang. Hal itu diungkapkan pimpinan Erick Institute Indonesia, Ahmad Faisal dalam peresmian Klinik Pendidikan Gerbang Salam Erick Institute Indonesia, kemarin (31/7).
Peresmian sekaligus pelepasan siswa-siswi Madura berprestasi itu disaksikan Wakil Bupati Pamekasan, Kholil Asyari. Kholil Asyari menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Erick Institute Indonesia, karena telah berjasa mencetak generasi- generasi berprestasi di Pamekasan. ”Sudah banyak siswa-siswi berprestasi yang mengharumkan nama Pamekasan di level nasional dan internasional berkat bimbingan Erick Institute Indonesia,” ujar Kholil.
Mantan ketua DPRD Pamekasan itu menegaskan, pentingnya peran pendidikan dalam menyukseskan pembangunan di Pamekasan. Pendidikan berkualitas dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. ”Dalam hal ini Erick Institute Indonesia banyak berperan mencetak SDM berkualitas,” tambahnya. Pimpinan Erick Institute Indonesia, Ahmad Faisal alias Erick mengatakan, apa yang dilakukannya selama ini sematamata sebagai pengabdian dirinya untuk mencetak generasi unggul dan berprestasi di berbagai bidang, khususnya sains.
”Tujuannya tidak lain untuk kemajuan Indonesia,” katanya. Erick juga berkomitmen siap membantu para orang tua, sekolah dalam membimbing anak didik mulai SD, SMP, hingga SMA dan sederajat. ”Alhamdulillah, sudah banyak lembaga pendidikan di berbagai daerah di Indonesia telah bermitra dengan kami,” pungkasnya.

Sumber: (radar madura)

Dana Tunjangan 23,234 M Untuk Guru Sertifikasi Non-PNS

News-Madura, Pamekasan. Ratusan guru sertifikasi Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan kantor kementerian agama (Kemenag) Pamekasan,sesaki proses pencairan sertifikasi guru di Bank Tabungan Negara (BTN) cabang Pamekasan. Sertifikasi yang merupakan anggaran Tahun 2012 pada masa kepemimpinan Nurmaluddin,itu baru bisa dicairkan pada hari ini dan terhitung selama 6 Bulan.
Meski merasa terlantar , ratusan guru terpaksa ngantri  selama berjam-jam, untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi tersebut . Tidak hanya iu , antisipasi menghindari antrian sudah dilakukan , dengan cara pengambilan bertahap , namun , masih saja , tetap terjadi antrian .
Untuk sertifikasi guru PNS , sebanyak  550 hanya bisa di ambil 5 bulan dengan total anggran 11,5 Milyar , selanjutnya , sebanyak 1.367 guru non PNS dengan jatah 6 Bulan,  masing-masing guru mendapatkan 1,5 juta per bulan ,  dengan total anggran 12,229 Milyar Rupiah , yang dikucurkan Kementrian Agama Pamekasan .
Menurut , Muarif Tanthowi , Kepala Kementrian Agama  Pamekasan, mengatakan , pihaknya minta maaf karena tunjangan sertifikasiguru PNS dan Non PNS baru bisa dicairkan . Namun , pihaknya berharap agar guru PNS dan Non PNS bisa memanfaatkan  tunjangan tersebut dengan baik . Pihaknya menambahkan , untuk tunjangan guru PNS yang tidak mencukupi , akan dikonsultasikan ke kanwil Jatim , untuk dimintai pertimbangan.

Dem Jeddem . . . 'Mainan' khas Pamekasan jelang Tellasen

News-Madura, Pamekasan. Mainan baru pengganti mercon ini, konon katanya berasal dari Bondowoso. Tidak sulit untuk membuat dem jedem, dan bahannya pun dari bekas kaleng susu .yang disambung dengan menggunakan lakban, dan ujungnya di pasang botol air meneral, sebagai penutup dan juga tempat pemicunya. Sedangkan pemicunya menggunakan magnet korek api yang telah di modifikasi.
Cipto warga desa pettet kecamatan Kota Pamekasan salah satu pembuat sekaligus penjual dem jeddem, mengatakan, dalam sehari, ia bisa memproduksi 15 hingga 20 biji dem jeddem. Menurut Cipto, dem jeddem ini menghasilakan bunyi ledakan yang sangat keras, akan tetapi meski menghasikan bunyi yang keras, benda ini tidak berbahaya.
Saat ini mainan tersebut sangat marak di kabupaten Pamekasan, sebab selain aman, harganya juga terjangkau. Dem jeddem ini harganya murah dari pada membeli mercon, harganya pun menyesuaikan ukuran, harga mulai dari 60 hingga 75 Ribu Rupiah.

Sumber: (madurachannel.com)

Jumat, 02 Agustus 2013

MPM Tuding Program Bupati 'Stagnan'

Bupati Achmad Syafi'i dan wakilnya Kholil Asy'ari
100 Hari Kepemimpinan Syafi i-Khalil
KOTA-Massa yang tergabung dalam Mahasiswa dan Pemuda Menggugat (MPM) berunjuk rasa di depan kantor Bupati Pamekasan, kemarin (31/8). Kedatangan massa untuk menagih janji politik Bupati Ach. Syafi ’i. Janji politik tersebut terdiri dari tujuh program pemerintahan Syafii-Halil (Asri). Aktivis menganggap program yang sebelumnya didengung-dengungkan tersebut memble. Yakni, tak satu pun yang direalisasikan meski sudah 100 hari memimpin Pamekasan.
Ketujuh program itu meliputi, peningkatan honor guru tidak tetap (GTT) sesuai upah minimum kabupaten (UMK). Kedua, Ach. Syafi i berjanji akan mengalokasikan dana Rp 300 juta per desa per tahun untuk pembangunan infrastruktur, ekonomi dan sumber daya manusia. Ketiga, penyediaan dana talangan minimal Rp 2 miliar per tahun untuk menjamin stabilisasi harga tembakau dan garam petani.
Keempat, penyediaan dana minimal Rp 10 miliar per tahun untuk memperluas akses masyarakat terhadap air bersih melalui pengadaan mobil tangki dan pompa-pompa air di desa-desa yang rawan krisis air bersih. Kelima, mengalokasikan dana Rp 25 juta per desa per tahun untuk pengentasan pengangguran. Keenam adalah meningkatkan alokasi dana bantuan operasional untuk masjid dan musala serta pondok pesantren sebesar dua kali lipat dari anggaran tahun sebelumnya.
Sedangkan program ketujuh adalah menyediakan dana minimal Rp 20 miliar per tahun, untuk menjamin ketersediaan dan bantuan pupuk organik, bantuan alat pertanian dan nelayan. Namun ketujuh program tersebut dianggap oleh MPM tidak satu pun terlaksana. Aksi MPM tersebut langsung direspons oleh Bupati Pamekasan Ahmad Syafi i. Di hadapan demonstran bupati mengatakan, jika semua butuh proses dan tidak serta-merta langsung mengubah anggaran yang ada. Sebab semua butuh persetujuan dewan. Menurutnya, seluruh program akan terealisasi dalam kurun waktu tiga tahun. ”Sekali lagi, gerakan ini tentunya merupakan kontrol dan akan kami jadikan motivasi untuk terus memimpin pemerintahan Pamekasan ke depannya,” pungkasnya.
Sumber: (radar madura)

Bupati Pamekasan Gelar Peringatan Nuzulul Qur'an di Pendopo

News-Madura, Pamekasan. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengajak masyarakat untuk meneladani Rasulullah SAW. Salah satu yang patut ditiru, Rasulullah SAW suka membantu dan berbagi kepada sesama, terutama untuk anak yatim dan fakir miskin. Pernyataan di atas disampaikan Achmad Syafi i saat memberi kata sambutan dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Pendapa Ronggosukowati, Selasa malam (30/7).
Tampak hadir dalam acara itu, Wakil Bupati Khalil Asy’ari, Plt Sekkab Herman Kusnadi, dan seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), serta camat se-Pamekasan. ”Segala yang telah dicontohkan Rasulullah SAW harus jadi inspirasi sebagai energi yang kuat untuk meningkatkan etos kerja dalam mengabdikan hidup kita kepada bangsa dan negara,” ungkapnya. Selain mengajak untuk berbagi kepada sesama, bupati juga mengajak untuk saling merenung dan mengevaluasi diri.
Apakah yang dilakukan selama ini sudah sesuai dengan aturan Allah SWT yang tertuang dalam kitab suci Alquran dan Sunnah Rasullullah SAW? Mantan Anggota DPR RI ini juga menyampaikan, melalui peringatan Nuzulul Quran dia mengajak seluruh hadirin untuk terus mendalami Alquran dan meneladani semangat Rasulullah SAW dalam memperjuangkan agama Allah SWT.
Terakhir, bupati menggarisbawahi, jika pengabdian kepada bangsa dan negara, khususnya Pamekasan tercinta merupakan salah satu ibadah untuk mendapatkan rida Allah SWT. ”Islam telah mengajarkan kapada kita, agar manusia dengan segala kemampuan yang dimilikinya harus dapat memakmurkan bumi,” pungkasnya.
Sumber: (radar madura)

Nasdem Peduli Masyarakat, Gelar Pasar Sembako Murah


News-Madura, Sumenep. Momentum bulan Ramadan dimanfaatkan oleh kader Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) di daerah untuk berbagi dengan masyarakat. Salah satunya dengan menggelar pasar murah bagi warga kurang mampu seperti yang terlihat di Kantor Partai Nasdem kemarin (31/7). Di Kabupaten Sumenep, pasar murah dilaksanakan di seluruh kecamatan. Namun kegiatan tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai ketentuan dewan pengurus anak cabang (DPAC).
Saat ini, yang sudah melaksanakan adalah Kecamatan Pragaan, Gapura, dan Batuan. Abd. Aziz Salim Syabibi, wakil ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Sumenep sekaligus wakil ketua bendahara Garda Pemuda Provinsi Jatim mengatakan, kegiatan pasar murah sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat kurang beruntung. Di Sumenep, pasar murah digelar di semua kecamatan namun tidak serentak. Setiap kecamatan disediakan 500 paket sembako berisi gula dan minyak goreng.
Menurut Aziz, kegiatan itu tidak hanya digelar di Sumenep. Tapi dilaksanakan di semua kabupaten di seluruh Jawa Timur karena merupakan program Partai Nasdem Provinsi Jawa Timur. Aziz mengatakan, selama ini Partai Nasdem dalam segala kegiatannya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat. Dalam langkah politik yang diambilnya masyarakat menjadi prioritas utama. Hal itu terlihat dalam agenda kegiatan menjelang pesta demokrasi terakbar di Indonesia.
Salah satu agenda ke depan dalam menyongsong pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden 2014, Partai Nasdem akan konsentrasi dalam mencerdaskan masyarakat Jatim dan Madura khususnya dalam menghadapi ajang demokrasi itu. ”Sebagai partai yang mengusung semangat perubahan, Nasdem akan berusaha agar pola pikir masyarakat lebih rasional, sehingga mereka tidak mudah dibodohi oleh politisi yang tidak memiliki etika,” jelasnya. 
Sumber: (radar madura)

Pembagian Zakat di Sampang Ricuh

News-Madura, Sampang. Pembagian zakat di Pendapa Bupati Sampang kemarin (31/7) ricuh. Ribuan warga berdesak-desakan berebut masuk ke pendapa. Mereka berdatangan untuk mendapatkan zakat sebesar Rp 50 ribu yang dibagibagikan oleh Pemkab Sampang. Kericuhan terjadi karena dua ribu warga yang diundang ke pendapa tak sabar harus antre di bawah terik matahari. Kaum duafa tersebut harus bediri hingga berjam-jam di depan pagar pendapa bupati. Aksi saling dorong antara warga dengan polisi pun tak terelakkan.
”Tadi saya sempat tidak bisa bernapas karena tergencet,” ucap Safi , salah satu penerima zakat yang kemarin harus berdesak-desakkan. Tak hanya itu, Safi menambahkan, dia bersama ribuan rekannya hurus rela antre berjam-jam di tengah puasa. Warga Jalan Panglima Sudirman tersebut, mengaku bersama kaum duafa lainnya sempat kesal sehingga warga terpaksa mendorong petugas keamanan. ”Katanya zakat akan dicairkan pukul 09.00. Tapi sampai berjam-jam tak dilakukan.
Kami (penerima zakat, Red.) kesal. Makanya terjadi aksi dorong-mendorong,” ungkap Safi dengan nada kesal. Terkait kericuhan tersebut, Bupati Sampang Fannan Hasib tidak membantahnya. Meski demikian, orang nomor satu di Pemkab Sampang ini menanggapi hal tersebut dengan dingin. ”Memang sempat mau ricuh, tapi kan tidak ada korban. Ini sudah berjalan lancar,” aku Fannan saat dikonfi rmasi Jawa Pos Radar Madura kemarin.
Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengakui sempat kewalahan dengan kondisi pembagian zakat kemarin. Sebab, personel yang diturunkan sedikit. Untuk mengawal 2.000 penerima zakat, keamanan yang diturunkan hanya 70 personel. Petugas keamanan tersebut terdiri dari polisi, TNI dan satpol PP. Meski demikian, Imran mengklaim warga masih bisa dikendalikan. ”Alhamdulillah, keamanan berjalan baik. Warga bisa dikendalikan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Malik Amrullah selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, pembagian zakat tersebut dilakukan secara serentak di empat belas kecamatan. Untuk pencairan, di Pendapa Bupati Sampang sebanyak 2.000 kaum duafa. Sementara untuk 14 kecamatan se-Sampang jumlahnya mencapai 1.400 warga duafa. ”Total zakat yang terkumpul Rp 361 juta. Itu diberikan kepada ribuan kaum duafa. Di pendapa sebanyak 2.000 kaum duafa dan 1.400 di semua kecamatan.
Ini dipasrahkan ke Nahdlatul Ulama (NU) Sampang untuk membagikan zakat sebesar Rp 25 juta. Diberikan melalui Tagana Rp 3 juta,” terang Malik. Dijelaskan, untuk 2.000 duafa di pendapa per orang mendapatkan Rp 50 ribu, sedangkan 1.400 duafa di 14 kecamatan per orang mendapatkan Rp 150 ribu.
Dengan rincian tersebut, diketahui anggaran di pendapa mencapai Rp 100 juta. Sementara di 14 kecamatan mencapai Rp 210 juta. Namun, jika ditotal dengan zakat yang dikelola NU dan Tagana, jumlahnya berbeda dengan apa yang disampaikan Malik. Sebab, total zakat yang disalurkan semestinya Rp 338 juta.
Sumber: (radar madura)

Anggota Dewan Enggan Di-PAW

Anggota Legislatif yang Loncat Parpol
News-Madura, Sampang. Proses PAW anggota dewan loncat partai politik (parpol), hingga kemarin (31/7) baru tiga orang. Padahal pengajuan pengunduran diri 13 anggota dewan tersebut sudah beberapa bulan yang lalu. Namun, parpol tidak juga melakukan pengajuan PAW kepada pimpinan DPRD Sampang. Tak hanya sikap parpol, anggota legislatif pun menunjukkan sikap enggan untuk hengkang dari gedung dewan. M. Hodai misalnya.
Anggota DPRD Sampang dari Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) yang akan maju dari Demokrat tersebut, mengaku akan tetap masuk kantor hingga periode 1999-2014 berakhir. ”Kami kan dipilih oleh rakyat, sampai masa jabatan berakhir kami tetap wakil rakyat,” ucapnya saat ditemui kemarin. Hodai juga membenarkan jika dirinya akan loncat partai pada Pileg 2014 mendatang. Dia mengakui, jika dirinya sudah menyerahkan surat keterangan (SK) pengunduran diri dalam proses.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Pokja Pencalonan KPU Sampang Miftahur Rozaq. Rozaq menjelaskan, 13 anggota dewan yang loncat parpol sudah menyetorkan keterangan SK pengunduran diri dalam proses seperti yang dilakukan Hodai. Bahkan, tiga dari 13 anggota legislatif tersebut sudah menyerahkan SK pergantian antara waktu (PAW) dalam proses. Yakni, Zairofi, Hakiki dan Moh. Far Far. Untuk Zairofi sudah mengajukan siapa penggantinya nanti.
Politikus dari Partai Bulan Bintang (PBB) mengajukan Moh. Zirah sebagai penggantinya dari dapil IV Sampang. Sementara untuk Hakiki dan Moh. Far Far, hingga kemarin belum mengajukan siapa penggantinya nanti. Kedua politikus itu baru sebatas menyerahkan SK PAW dalam proses. ”Untuk Hakiki dan Far Far sudah mengajukan proses PAW. Tapi belum menyetor berkas kelengkapannya. Nama penggantinya masih belum diajukan,” terang Pokja Pencalonan KPU Sampang Miftahur Rozaq.
Terkait kapan PAW ketiga belas anggota legislatif tersebut dilaksanakan, Rozaq menjelaskan bahwa hal itu bukan kewenangan KPU. Menurutnya, KPU hanya menyediakan data hasil Pileg 2009 lalu untuk dijadikan acuan PAW. Rozaq juga memastikan proses PAW tidak akan berpengaruh pada proses tahapan pileg. ”Ketika proses PAW lambat, itu tidak ada masalah,” terangnya. Terpisah, Sekretaris DPRD Sampang Sudarmanto membenarkan jika pengajuan proses PAW baru diserahkan oleh tiga anggota DPRD Sampang yang akan loncat parpol.
Namun, dia membantah jika Hakiki dan Moh. Far Far belum menyerahkan nama pengganti PAW. Menurutnya, kedua anggota legislatif tersebut sudah menyiapkan penggantinya. Namun, masih belum disampaikan ke KPU. ”Hakiki dan Far Far sudah ada penggantinya. Hanya saja, kami masih menunggu tanda tangan dari ketua. Saat ini ketua DPRD sedang menjalani umrah,” terang Sudarmanto kepada Jawa Pos Radar Madura.
Darmanto -panggilan akrab Sudarmanto- mengaku proses PAW itu tergantung juga pada pimpinan DPRD. Menurut dia, apabila anggota dewan loncat parpol masih belum menerima SK pengunduran diri dari gubernur, otomatis masih bisa menikmati fasilitas dan gaji sebagai anggota DPRD Sampang. ”Sepanjang belum ada pemberhentian dari gubernur, masih kita bayar gajinya.
Sama seperti dewan aktif lainnya,” terangnya. Sekadar informasi, SK pengunduran diri atau SK pemberhentian dalam proses paling lambat diterima KPU hari ini (1/8). Agenda KPU selanjutnya adalah proses penentuan daftar calon tetap (DCT) anggota DPRD Sampang pada tanggal 10 sampai 20 Agustus. Sementara penentuan lolos tidaknya, diumumkan pada 23-24 Agustus.
Sumber: (radar madura)

Kader Jufri Akhirnya Minta Maaf


News-Madura, Bangkalan. Proses hukum atas kasus penyerangan kantor pusat Jawa Pos Radar Madura (JPRM) yang disertai kekerasan usai sudah. Kemarin (31/1), Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan menjatuhkan vonis hukuman 6 bulan dengan masa percobaan 1 tahun kepada terdakwa Moh. Jufri. Dalam persidangan, pria yang menjabat Kades Langkap tersebut secara langsung meminta maaf kepada saksi korban Hariyanto.
Sikap Jufri tersebut disambut terbuka oleh Haryanto. Pemandangan akrab antara Haryanto dan Jufri mencairkan suasana sidang yang sebelumnya tampak tegang. Maklum, sejumlah kerabat terdakwa tampak hadir dan memenuhi ruang persidangan. Kedewasaan Jufri untuk meminta maaf kepada awak media Jawa Pos Radar Madura tersebut bermula saat hakim ketua, Lia Herawati menyampaikan pertanyaan kepada Jufri.
Saat itu, hakim ketua menanyakan apakah pihak terdakwa ingin meminta maaf kepada korban atau tidak. Pertanyaan tersebut langsung diiyakan. Tak hanya itu, Jufri juga langsung beranjak dari kursinya dan menyodorkan tangannya untuk meminta maaf. Suasana sidang yang tegang pun mencair. Pengunjung sidang pun langsung tersenyummelihat keduanya berjabatan tangan. ”Kalau saya secara pribadi sudah memaafkan terdakwa sejak awal,” ucap Haryanto yang saat ini menjabat sebagai redaktur di JPRM.
Meski sudah memaafkan, Haryanto tidak mengubah keterangannya sebagaimana dalam laporannya kepada pihak penyidik. Yakni, dirinya  mengaku dipukul oleh terdakwa pada bagian belakang kepala sebelah kanan. Dalam sidang tersebut, pasal yang dijeratkan kepada terdakwa adalah Pasal 352 KUHP sebagaimana ditetapkan oleh pihak penyidik kepolisian. Dengan dakwaan tersebut, kemarin Jufri divonis hukuman 6 bulan dengan masa percobaan satu tahun.
Sebelum putusan diberikan sebenarnya pihak pengacara terdakwa sempat menanyakan kepada korban, apakah korban akan mencabut tuntutannya. Namun saat itu, Haryanto tidak memberikan jawaban karena bukan menjadi kewenangannya. ”Saya hanya staf. Hal itu menjadi kewenangan pihak perusahaan Jawa Pos Radar Madura,” tegasnya.
Sementara itu, usai persidangan pihak terdakwa tidak bisa dimintai konfi rmasi. Pengacara terdakwa, Adjiz Gunawan Wibowo memilih bungkam saat dikonfi rmasi koran ini. ”Belum bisa menjelaskan Mas,” ujarnya saat ditanya tanggapannya terkait vonis yang diputuskan oleh hakim. Adjiz pun menuju mobilnya yang diparkir depan PN. 
 
Copyright © 2011. News of Madura: Agustus 2013 . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from CBS News