Popular Posts

Random Post

Visitors

Minggu, 04 Agustus 2013

Erick Institute Kirim 11 Siswa ke Korsel

News-Madura, Pamekasan. Tidak salah jika Erick Institute Indonesia disebut Klinik Pendidikan di Kota Gerbang Salam, Pamekasan. Pasalnya, kualitasnya dalam mencetak siswa berprestasi sudah terbukti dan diakui, baik di tingkat nasional maupun internasional. Tidak terhitung jumlah anak bimbingannya yang dikirim ke ajang kompetisi tingkat dunia dan selalu meraih juara.
Sekarang, Erick Institute Indonesia tengah menyiapkan 11 anak bimbingannya dari berbagai kabupaten, untuk diikutkan olimpiade matematika internasional, World Mathematics Invitational (WMI) di Seoul, Korea Selatan pada 14-18 Agustus mendatang. Hal itu diungkapkan pimpinan Erick Institute Indonesia, Ahmad Faisal dalam peresmian Klinik Pendidikan Gerbang Salam Erick Institute Indonesia, kemarin (31/7).
Peresmian sekaligus pelepasan siswa-siswi Madura berprestasi itu disaksikan Wakil Bupati Pamekasan, Kholil Asyari. Kholil Asyari menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Erick Institute Indonesia, karena telah berjasa mencetak generasi- generasi berprestasi di Pamekasan. ”Sudah banyak siswa-siswi berprestasi yang mengharumkan nama Pamekasan di level nasional dan internasional berkat bimbingan Erick Institute Indonesia,” ujar Kholil.
Mantan ketua DPRD Pamekasan itu menegaskan, pentingnya peran pendidikan dalam menyukseskan pembangunan di Pamekasan. Pendidikan berkualitas dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. ”Dalam hal ini Erick Institute Indonesia banyak berperan mencetak SDM berkualitas,” tambahnya. Pimpinan Erick Institute Indonesia, Ahmad Faisal alias Erick mengatakan, apa yang dilakukannya selama ini sematamata sebagai pengabdian dirinya untuk mencetak generasi unggul dan berprestasi di berbagai bidang, khususnya sains.
”Tujuannya tidak lain untuk kemajuan Indonesia,” katanya. Erick juga berkomitmen siap membantu para orang tua, sekolah dalam membimbing anak didik mulai SD, SMP, hingga SMA dan sederajat. ”Alhamdulillah, sudah banyak lembaga pendidikan di berbagai daerah di Indonesia telah bermitra dengan kami,” pungkasnya.

Sumber: (radar madura)

Dana Tunjangan 23,234 M Untuk Guru Sertifikasi Non-PNS

News-Madura, Pamekasan. Ratusan guru sertifikasi Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan kantor kementerian agama (Kemenag) Pamekasan,sesaki proses pencairan sertifikasi guru di Bank Tabungan Negara (BTN) cabang Pamekasan. Sertifikasi yang merupakan anggaran Tahun 2012 pada masa kepemimpinan Nurmaluddin,itu baru bisa dicairkan pada hari ini dan terhitung selama 6 Bulan.
Meski merasa terlantar , ratusan guru terpaksa ngantri  selama berjam-jam, untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi tersebut . Tidak hanya iu , antisipasi menghindari antrian sudah dilakukan , dengan cara pengambilan bertahap , namun , masih saja , tetap terjadi antrian .
Untuk sertifikasi guru PNS , sebanyak  550 hanya bisa di ambil 5 bulan dengan total anggran 11,5 Milyar , selanjutnya , sebanyak 1.367 guru non PNS dengan jatah 6 Bulan,  masing-masing guru mendapatkan 1,5 juta per bulan ,  dengan total anggran 12,229 Milyar Rupiah , yang dikucurkan Kementrian Agama Pamekasan .
Menurut , Muarif Tanthowi , Kepala Kementrian Agama  Pamekasan, mengatakan , pihaknya minta maaf karena tunjangan sertifikasiguru PNS dan Non PNS baru bisa dicairkan . Namun , pihaknya berharap agar guru PNS dan Non PNS bisa memanfaatkan  tunjangan tersebut dengan baik . Pihaknya menambahkan , untuk tunjangan guru PNS yang tidak mencukupi , akan dikonsultasikan ke kanwil Jatim , untuk dimintai pertimbangan.

Dem Jeddem . . . 'Mainan' khas Pamekasan jelang Tellasen

News-Madura, Pamekasan. Mainan baru pengganti mercon ini, konon katanya berasal dari Bondowoso. Tidak sulit untuk membuat dem jedem, dan bahannya pun dari bekas kaleng susu .yang disambung dengan menggunakan lakban, dan ujungnya di pasang botol air meneral, sebagai penutup dan juga tempat pemicunya. Sedangkan pemicunya menggunakan magnet korek api yang telah di modifikasi.
Cipto warga desa pettet kecamatan Kota Pamekasan salah satu pembuat sekaligus penjual dem jeddem, mengatakan, dalam sehari, ia bisa memproduksi 15 hingga 20 biji dem jeddem. Menurut Cipto, dem jeddem ini menghasilakan bunyi ledakan yang sangat keras, akan tetapi meski menghasikan bunyi yang keras, benda ini tidak berbahaya.
Saat ini mainan tersebut sangat marak di kabupaten Pamekasan, sebab selain aman, harganya juga terjangkau. Dem jeddem ini harganya murah dari pada membeli mercon, harganya pun menyesuaikan ukuran, harga mulai dari 60 hingga 75 Ribu Rupiah.

Sumber: (madurachannel.com)

Jumat, 02 Agustus 2013

MPM Tuding Program Bupati 'Stagnan'

Bupati Achmad Syafi'i dan wakilnya Kholil Asy'ari
100 Hari Kepemimpinan Syafi i-Khalil
KOTA-Massa yang tergabung dalam Mahasiswa dan Pemuda Menggugat (MPM) berunjuk rasa di depan kantor Bupati Pamekasan, kemarin (31/8). Kedatangan massa untuk menagih janji politik Bupati Ach. Syafi ’i. Janji politik tersebut terdiri dari tujuh program pemerintahan Syafii-Halil (Asri). Aktivis menganggap program yang sebelumnya didengung-dengungkan tersebut memble. Yakni, tak satu pun yang direalisasikan meski sudah 100 hari memimpin Pamekasan.
Ketujuh program itu meliputi, peningkatan honor guru tidak tetap (GTT) sesuai upah minimum kabupaten (UMK). Kedua, Ach. Syafi i berjanji akan mengalokasikan dana Rp 300 juta per desa per tahun untuk pembangunan infrastruktur, ekonomi dan sumber daya manusia. Ketiga, penyediaan dana talangan minimal Rp 2 miliar per tahun untuk menjamin stabilisasi harga tembakau dan garam petani.
Keempat, penyediaan dana minimal Rp 10 miliar per tahun untuk memperluas akses masyarakat terhadap air bersih melalui pengadaan mobil tangki dan pompa-pompa air di desa-desa yang rawan krisis air bersih. Kelima, mengalokasikan dana Rp 25 juta per desa per tahun untuk pengentasan pengangguran. Keenam adalah meningkatkan alokasi dana bantuan operasional untuk masjid dan musala serta pondok pesantren sebesar dua kali lipat dari anggaran tahun sebelumnya.
Sedangkan program ketujuh adalah menyediakan dana minimal Rp 20 miliar per tahun, untuk menjamin ketersediaan dan bantuan pupuk organik, bantuan alat pertanian dan nelayan. Namun ketujuh program tersebut dianggap oleh MPM tidak satu pun terlaksana. Aksi MPM tersebut langsung direspons oleh Bupati Pamekasan Ahmad Syafi i. Di hadapan demonstran bupati mengatakan, jika semua butuh proses dan tidak serta-merta langsung mengubah anggaran yang ada. Sebab semua butuh persetujuan dewan. Menurutnya, seluruh program akan terealisasi dalam kurun waktu tiga tahun. ”Sekali lagi, gerakan ini tentunya merupakan kontrol dan akan kami jadikan motivasi untuk terus memimpin pemerintahan Pamekasan ke depannya,” pungkasnya.
Sumber: (radar madura)

Bupati Pamekasan Gelar Peringatan Nuzulul Qur'an di Pendopo

News-Madura, Pamekasan. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengajak masyarakat untuk meneladani Rasulullah SAW. Salah satu yang patut ditiru, Rasulullah SAW suka membantu dan berbagi kepada sesama, terutama untuk anak yatim dan fakir miskin. Pernyataan di atas disampaikan Achmad Syafi i saat memberi kata sambutan dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Pendapa Ronggosukowati, Selasa malam (30/7).
Tampak hadir dalam acara itu, Wakil Bupati Khalil Asy’ari, Plt Sekkab Herman Kusnadi, dan seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), serta camat se-Pamekasan. ”Segala yang telah dicontohkan Rasulullah SAW harus jadi inspirasi sebagai energi yang kuat untuk meningkatkan etos kerja dalam mengabdikan hidup kita kepada bangsa dan negara,” ungkapnya. Selain mengajak untuk berbagi kepada sesama, bupati juga mengajak untuk saling merenung dan mengevaluasi diri.
Apakah yang dilakukan selama ini sudah sesuai dengan aturan Allah SWT yang tertuang dalam kitab suci Alquran dan Sunnah Rasullullah SAW? Mantan Anggota DPR RI ini juga menyampaikan, melalui peringatan Nuzulul Quran dia mengajak seluruh hadirin untuk terus mendalami Alquran dan meneladani semangat Rasulullah SAW dalam memperjuangkan agama Allah SWT.
Terakhir, bupati menggarisbawahi, jika pengabdian kepada bangsa dan negara, khususnya Pamekasan tercinta merupakan salah satu ibadah untuk mendapatkan rida Allah SWT. ”Islam telah mengajarkan kapada kita, agar manusia dengan segala kemampuan yang dimilikinya harus dapat memakmurkan bumi,” pungkasnya.
Sumber: (radar madura)

Nasdem Peduli Masyarakat, Gelar Pasar Sembako Murah


News-Madura, Sumenep. Momentum bulan Ramadan dimanfaatkan oleh kader Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) di daerah untuk berbagi dengan masyarakat. Salah satunya dengan menggelar pasar murah bagi warga kurang mampu seperti yang terlihat di Kantor Partai Nasdem kemarin (31/7). Di Kabupaten Sumenep, pasar murah dilaksanakan di seluruh kecamatan. Namun kegiatan tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai ketentuan dewan pengurus anak cabang (DPAC).
Saat ini, yang sudah melaksanakan adalah Kecamatan Pragaan, Gapura, dan Batuan. Abd. Aziz Salim Syabibi, wakil ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Sumenep sekaligus wakil ketua bendahara Garda Pemuda Provinsi Jatim mengatakan, kegiatan pasar murah sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat kurang beruntung. Di Sumenep, pasar murah digelar di semua kecamatan namun tidak serentak. Setiap kecamatan disediakan 500 paket sembako berisi gula dan minyak goreng.
Menurut Aziz, kegiatan itu tidak hanya digelar di Sumenep. Tapi dilaksanakan di semua kabupaten di seluruh Jawa Timur karena merupakan program Partai Nasdem Provinsi Jawa Timur. Aziz mengatakan, selama ini Partai Nasdem dalam segala kegiatannya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat. Dalam langkah politik yang diambilnya masyarakat menjadi prioritas utama. Hal itu terlihat dalam agenda kegiatan menjelang pesta demokrasi terakbar di Indonesia.
Salah satu agenda ke depan dalam menyongsong pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden 2014, Partai Nasdem akan konsentrasi dalam mencerdaskan masyarakat Jatim dan Madura khususnya dalam menghadapi ajang demokrasi itu. ”Sebagai partai yang mengusung semangat perubahan, Nasdem akan berusaha agar pola pikir masyarakat lebih rasional, sehingga mereka tidak mudah dibodohi oleh politisi yang tidak memiliki etika,” jelasnya. 
Sumber: (radar madura)

Pembagian Zakat di Sampang Ricuh

News-Madura, Sampang. Pembagian zakat di Pendapa Bupati Sampang kemarin (31/7) ricuh. Ribuan warga berdesak-desakan berebut masuk ke pendapa. Mereka berdatangan untuk mendapatkan zakat sebesar Rp 50 ribu yang dibagibagikan oleh Pemkab Sampang. Kericuhan terjadi karena dua ribu warga yang diundang ke pendapa tak sabar harus antre di bawah terik matahari. Kaum duafa tersebut harus bediri hingga berjam-jam di depan pagar pendapa bupati. Aksi saling dorong antara warga dengan polisi pun tak terelakkan.
”Tadi saya sempat tidak bisa bernapas karena tergencet,” ucap Safi , salah satu penerima zakat yang kemarin harus berdesak-desakkan. Tak hanya itu, Safi menambahkan, dia bersama ribuan rekannya hurus rela antre berjam-jam di tengah puasa. Warga Jalan Panglima Sudirman tersebut, mengaku bersama kaum duafa lainnya sempat kesal sehingga warga terpaksa mendorong petugas keamanan. ”Katanya zakat akan dicairkan pukul 09.00. Tapi sampai berjam-jam tak dilakukan.
Kami (penerima zakat, Red.) kesal. Makanya terjadi aksi dorong-mendorong,” ungkap Safi dengan nada kesal. Terkait kericuhan tersebut, Bupati Sampang Fannan Hasib tidak membantahnya. Meski demikian, orang nomor satu di Pemkab Sampang ini menanggapi hal tersebut dengan dingin. ”Memang sempat mau ricuh, tapi kan tidak ada korban. Ini sudah berjalan lancar,” aku Fannan saat dikonfi rmasi Jawa Pos Radar Madura kemarin.
Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengakui sempat kewalahan dengan kondisi pembagian zakat kemarin. Sebab, personel yang diturunkan sedikit. Untuk mengawal 2.000 penerima zakat, keamanan yang diturunkan hanya 70 personel. Petugas keamanan tersebut terdiri dari polisi, TNI dan satpol PP. Meski demikian, Imran mengklaim warga masih bisa dikendalikan. ”Alhamdulillah, keamanan berjalan baik. Warga bisa dikendalikan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Malik Amrullah selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, pembagian zakat tersebut dilakukan secara serentak di empat belas kecamatan. Untuk pencairan, di Pendapa Bupati Sampang sebanyak 2.000 kaum duafa. Sementara untuk 14 kecamatan se-Sampang jumlahnya mencapai 1.400 warga duafa. ”Total zakat yang terkumpul Rp 361 juta. Itu diberikan kepada ribuan kaum duafa. Di pendapa sebanyak 2.000 kaum duafa dan 1.400 di semua kecamatan.
Ini dipasrahkan ke Nahdlatul Ulama (NU) Sampang untuk membagikan zakat sebesar Rp 25 juta. Diberikan melalui Tagana Rp 3 juta,” terang Malik. Dijelaskan, untuk 2.000 duafa di pendapa per orang mendapatkan Rp 50 ribu, sedangkan 1.400 duafa di 14 kecamatan per orang mendapatkan Rp 150 ribu.
Dengan rincian tersebut, diketahui anggaran di pendapa mencapai Rp 100 juta. Sementara di 14 kecamatan mencapai Rp 210 juta. Namun, jika ditotal dengan zakat yang dikelola NU dan Tagana, jumlahnya berbeda dengan apa yang disampaikan Malik. Sebab, total zakat yang disalurkan semestinya Rp 338 juta.
Sumber: (radar madura)

Anggota Dewan Enggan Di-PAW

Anggota Legislatif yang Loncat Parpol
News-Madura, Sampang. Proses PAW anggota dewan loncat partai politik (parpol), hingga kemarin (31/7) baru tiga orang. Padahal pengajuan pengunduran diri 13 anggota dewan tersebut sudah beberapa bulan yang lalu. Namun, parpol tidak juga melakukan pengajuan PAW kepada pimpinan DPRD Sampang. Tak hanya sikap parpol, anggota legislatif pun menunjukkan sikap enggan untuk hengkang dari gedung dewan. M. Hodai misalnya.
Anggota DPRD Sampang dari Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) yang akan maju dari Demokrat tersebut, mengaku akan tetap masuk kantor hingga periode 1999-2014 berakhir. ”Kami kan dipilih oleh rakyat, sampai masa jabatan berakhir kami tetap wakil rakyat,” ucapnya saat ditemui kemarin. Hodai juga membenarkan jika dirinya akan loncat partai pada Pileg 2014 mendatang. Dia mengakui, jika dirinya sudah menyerahkan surat keterangan (SK) pengunduran diri dalam proses.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Pokja Pencalonan KPU Sampang Miftahur Rozaq. Rozaq menjelaskan, 13 anggota dewan yang loncat parpol sudah menyetorkan keterangan SK pengunduran diri dalam proses seperti yang dilakukan Hodai. Bahkan, tiga dari 13 anggota legislatif tersebut sudah menyerahkan SK pergantian antara waktu (PAW) dalam proses. Yakni, Zairofi, Hakiki dan Moh. Far Far. Untuk Zairofi sudah mengajukan siapa penggantinya nanti.
Politikus dari Partai Bulan Bintang (PBB) mengajukan Moh. Zirah sebagai penggantinya dari dapil IV Sampang. Sementara untuk Hakiki dan Moh. Far Far, hingga kemarin belum mengajukan siapa penggantinya nanti. Kedua politikus itu baru sebatas menyerahkan SK PAW dalam proses. ”Untuk Hakiki dan Far Far sudah mengajukan proses PAW. Tapi belum menyetor berkas kelengkapannya. Nama penggantinya masih belum diajukan,” terang Pokja Pencalonan KPU Sampang Miftahur Rozaq.
Terkait kapan PAW ketiga belas anggota legislatif tersebut dilaksanakan, Rozaq menjelaskan bahwa hal itu bukan kewenangan KPU. Menurutnya, KPU hanya menyediakan data hasil Pileg 2009 lalu untuk dijadikan acuan PAW. Rozaq juga memastikan proses PAW tidak akan berpengaruh pada proses tahapan pileg. ”Ketika proses PAW lambat, itu tidak ada masalah,” terangnya. Terpisah, Sekretaris DPRD Sampang Sudarmanto membenarkan jika pengajuan proses PAW baru diserahkan oleh tiga anggota DPRD Sampang yang akan loncat parpol.
Namun, dia membantah jika Hakiki dan Moh. Far Far belum menyerahkan nama pengganti PAW. Menurutnya, kedua anggota legislatif tersebut sudah menyiapkan penggantinya. Namun, masih belum disampaikan ke KPU. ”Hakiki dan Far Far sudah ada penggantinya. Hanya saja, kami masih menunggu tanda tangan dari ketua. Saat ini ketua DPRD sedang menjalani umrah,” terang Sudarmanto kepada Jawa Pos Radar Madura.
Darmanto -panggilan akrab Sudarmanto- mengaku proses PAW itu tergantung juga pada pimpinan DPRD. Menurut dia, apabila anggota dewan loncat parpol masih belum menerima SK pengunduran diri dari gubernur, otomatis masih bisa menikmati fasilitas dan gaji sebagai anggota DPRD Sampang. ”Sepanjang belum ada pemberhentian dari gubernur, masih kita bayar gajinya.
Sama seperti dewan aktif lainnya,” terangnya. Sekadar informasi, SK pengunduran diri atau SK pemberhentian dalam proses paling lambat diterima KPU hari ini (1/8). Agenda KPU selanjutnya adalah proses penentuan daftar calon tetap (DCT) anggota DPRD Sampang pada tanggal 10 sampai 20 Agustus. Sementara penentuan lolos tidaknya, diumumkan pada 23-24 Agustus.
Sumber: (radar madura)

Kader Jufri Akhirnya Minta Maaf


News-Madura, Bangkalan. Proses hukum atas kasus penyerangan kantor pusat Jawa Pos Radar Madura (JPRM) yang disertai kekerasan usai sudah. Kemarin (31/1), Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan menjatuhkan vonis hukuman 6 bulan dengan masa percobaan 1 tahun kepada terdakwa Moh. Jufri. Dalam persidangan, pria yang menjabat Kades Langkap tersebut secara langsung meminta maaf kepada saksi korban Hariyanto.
Sikap Jufri tersebut disambut terbuka oleh Haryanto. Pemandangan akrab antara Haryanto dan Jufri mencairkan suasana sidang yang sebelumnya tampak tegang. Maklum, sejumlah kerabat terdakwa tampak hadir dan memenuhi ruang persidangan. Kedewasaan Jufri untuk meminta maaf kepada awak media Jawa Pos Radar Madura tersebut bermula saat hakim ketua, Lia Herawati menyampaikan pertanyaan kepada Jufri.
Saat itu, hakim ketua menanyakan apakah pihak terdakwa ingin meminta maaf kepada korban atau tidak. Pertanyaan tersebut langsung diiyakan. Tak hanya itu, Jufri juga langsung beranjak dari kursinya dan menyodorkan tangannya untuk meminta maaf. Suasana sidang yang tegang pun mencair. Pengunjung sidang pun langsung tersenyummelihat keduanya berjabatan tangan. ”Kalau saya secara pribadi sudah memaafkan terdakwa sejak awal,” ucap Haryanto yang saat ini menjabat sebagai redaktur di JPRM.
Meski sudah memaafkan, Haryanto tidak mengubah keterangannya sebagaimana dalam laporannya kepada pihak penyidik. Yakni, dirinya  mengaku dipukul oleh terdakwa pada bagian belakang kepala sebelah kanan. Dalam sidang tersebut, pasal yang dijeratkan kepada terdakwa adalah Pasal 352 KUHP sebagaimana ditetapkan oleh pihak penyidik kepolisian. Dengan dakwaan tersebut, kemarin Jufri divonis hukuman 6 bulan dengan masa percobaan satu tahun.
Sebelum putusan diberikan sebenarnya pihak pengacara terdakwa sempat menanyakan kepada korban, apakah korban akan mencabut tuntutannya. Namun saat itu, Haryanto tidak memberikan jawaban karena bukan menjadi kewenangannya. ”Saya hanya staf. Hal itu menjadi kewenangan pihak perusahaan Jawa Pos Radar Madura,” tegasnya.
Sementara itu, usai persidangan pihak terdakwa tidak bisa dimintai konfi rmasi. Pengacara terdakwa, Adjiz Gunawan Wibowo memilih bungkam saat dikonfi rmasi koran ini. ”Belum bisa menjelaskan Mas,” ujarnya saat ditanya tanggapannya terkait vonis yang diputuskan oleh hakim. Adjiz pun menuju mobilnya yang diparkir depan PN. 

Selasa, 23 Juli 2013

Karena Beban Ekonomi, Keluarga ini Nekat 'Berikan' Anaknya pada Orang Lain

News-Madura, Pamekasan. Orang tua mana yang tega terpisah jauh dengan anak-anaknya? Namun, apa pun pasti dilakukan orang tua demi kelanjutan hidup buah hatinya. Termasuk memberikan anaknya kepada orang lain. Hal itulah yang terjadi pada Suryati, 44, salah satu keluarga miskin (gakin) di Kota Pamekasan.
DI balik keasrian wajah Kota Pamekasan, ternyata menyimpan kisah pilu keluarga kurang mampu. Terletak di Jalan Cokroatmojo Kelurahan Parteker, sebuah keluarga terpaksa harus memberikan dua anaknya kepada orang lain. Alasannya, impitan ekonomi membuat keluarga tersebut tak mampu membiayai hidup anak-anaknya. Adalah pasangan suami istri (pasutri) Sumarto, 64, dan Suryati.
Pasutri ini memiliki lima anak, yakni Ribut Kurniawan 24, Rido Deniawan 22, Rita Farinda 18, Rini Falinda 14, dan terakhir Riskina Fatima, 7. Dari lima anaknya itu, Rita Farinda dan Rini Falinda diserahkan kepada orang di Jakarta yang tak lain masih ada hubungan kerabat. ”Rasanya berat ketika buah hati harus diserahkan kepada orang lain. Apalagi jaraknya sangat jauh. Kadang hati ini menangis saat ingat mereka,” tutur Suryati yang mengaku sudah tidak mampu menghidupi anak-anaknya.
Saat ditemui, Suryati sedang berada di rumahnya di Jalan Cokroatmojo Pamekasan. Untuk menemukan rumah Suryati tidaklah sulit. Sebab, dibanding dengan rumah-rumah di sekitarnya, rumah gakin ini sangat mencolok. Selain ukurannya yang lebih kecil, dinding rumah yang terbuat dari gedek membuat rumah Suryati mudah dikenali. Rumah yang tidak layak huni itu menjadi saksi sejarah ketika keduanya harus memperjuangkan hidup di tengah impitan ekonomi.
Suryati menuturkan, suaminya tidak bisa berbuat banyak ketika dinyatakan menderita penyakit komplikasi sejak 8 tahun lalu. Mulai dari kencing manis, paru-paru, dan darah tinggi. Kondisi tersebut membuat suami Suryati hanya bisa tergolek lemah di atas tempat tidur. Keadaan itulah yang memaksa Suryati harus menjadi tulang punggung keluarga.
Dengan segala keterbatasan, dia pun mencara nafkah sebagai pekerja serabutan.”Sejak bapak sakit-sakitan, saya yang mencari uang sendiri Mas,” ujarnya. Saking beratnya beban, Suryati terpaksa memberikan dua anaknya kepada kerabatnya. Bahkan, deritanya tak cukup di situ. Riskina Fatimah, anak bungsunya, harus menderita cacat sejak lahir. Menurut dia, cacat yang dialami anaknya disebabkan kecelakaan saat dirinya mengandung.
Ketika mengandung anak yang kelima, saya kecelakaan hingga pendarahan,” ungkap Suryati kepada Jawa Pos Radar Madura. Menginjak usia kandungan 7 bulan, Suryati harus melahirkan. Dengan usia kandungan itu, bayi yang dilahirkan hanya memiliki berat badan 1 kilogram. ”Saya terkejut melihat berat anak saya yang hanya 1 kilogram. Saat itu saya semakin bingung akan biaya persalinan dan biaya hidup anak serta suami,” kenang perempuan paro baya itu. Dengan mata berkaca-kaca, Suryati kembali melanjutkan kisah anak bungsunya.
Menurutnya, hingga beranjak remaja, kakinya masih saja lemah dan tak bisa berjalan. ”Ingin bagaimana lagi Mas, ini sudah takdir saya mempunyai anak cacat fi sik,” ucapnya. Kepada Jawa Pos Radar Madura Suryati mengaku harus berjuang lebih keras lagi. Sebab, Riskina Fatimah kini bersekolah di salah satu SDN di Parteker. ”Percuma banyak mengeluh Mas, saat ini berbuat semampunya itu lebih baik, walaupun terkadang harus ngutang ketika kondisi sangat mendesak,” pungkasnya
Sumber: Radar Madura

Taman Tua Banyak di Kunjungi Warga

News-Madura, Sumenep. Banyak sekali tempat peninggalan sejarah yang masih dimanfaatkan penduduk setempat sampai saat ini. Salah satunya adalah taman pemandian tua yang terletak di Dusun Panggung, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Sapudi. Sampai saat ini sumber mata air yang dibuat taman ini mampu memenuhi kebutuhan warga sekitar. Taman ini diperkirakan sudah ada sejak masa kehidupan Adi Rasa di Pulau Sapudi, tepatnya tahun 1250 Masehi.
Bahkan warga meyakini taman ini tempat Adi Rasa atau dikenal dengan Sunan Wirokromo untuk mandi. Karena itu, bagi warga sekitar sumber ini sangat bermakna, terutama sejarah keberadaannya. Sampai saat ini taman mampu memenuhi kebutuhan warga setempat. Terutama untuk mandi, termasuk kebutuhan rumah tangga. Maka tak heran, banyak pompa air di lokasi itu agar air tersalur ke rumah-rumah warga.
Rasyid, 48, warga setempatmengaku lebih memilih datang  ke taman daripada mandi di rumahnya sendiri. Padahal, air di rumahnya sudah tercukupi. Namun, dia mengaku lebih terasa segar mandi di taman langsung. ”Meski air di rumah tidak kurang dan airnya pun mengalir dari sini, saya lebih suka mandi di sini. Badan terasa lebih segar kalau mandi di taman Mas,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Madura.
”Taman kuno ini sudah ada sejak Sunan Belingi Mas. Sampai sekarang sumbernya masih besar. Meskipun musim kemarau tidak pernah mati,” tandasnya. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Madura, taman ini sudah berubah bentuk dari bentuk semula. Sebelumnya taman berdinding batu gunung. Karena termakan usia, dinding pun ambruk. Namun warga setempat sumbangan memperbaikinya untuk mempertahankan sebagai situs sejarah.
Taman ini merupakan kebutuhan warga sekitar, sehingga perubahan bentuk hanya terjadi pada dinding. Sementara batu dasarnya masih murni. Air pun sangat bersih dan jernih, meski tidak sedikit orang yang mandi di lokasi ini. Konon taman ini ada dua macam, yakni taman laki-laki dan taman perempuan. Letak kedua taman bersebelahan. Namun karena kondisi taman perempuan tak terawat, warga memakai taman laki-laki untuk kebutuhan rumah tangga. Nah, di taman itulah puluhan pompa air menyedot air untuk dialirkan ke rumah warga.
Sumber: Radar Madura

PNS Pengepul Togel Ditangkap

News-Madura, Sampang. Karena tertangkap basah mengepul togel, Subhan Suradi, 37, warga Dusun Raba Jateh, Desa Taddan, Kecamatan Camplong ditangkap polisi. Staf UPTD Pendidikan Kecamatan Torjun ini, disergap polisi di rumahnya, kemarin (23/7). Tersangka dikabarkan menerima pembelian togel melalui layanan short message service (SMS) dan telepon.
Setelah direkapitulasi di notebook, orderan togel dikirim ke bandar melalui internet. Sekitar pukul 15.00, tersangka sudah bisa melihat nomor togel yang keluar. Tersangka ditangkap tim Reserse Mobil (Resmob) Satreskrim Polres Sampang saat asyik merekap nomor togel. ”Saya kirim nomor togel dan uangnya ke Hoki saya atas nama Arif Suyono. Dalam empat hari, kadang saya transfer uang sebesar Rp 2 juta.
Tapi kalau Sabtu dan Minggu libur,” terangnya. Tim resmob berhasil mengamankan barang bukti (BB) seperti notebook merek Lenovo plus modemnya, delapan lembar slip pengiriman uang dari bank, satu handphone merek Nexian, dua buah kalkulator, buku rekapan togel dan uang sejumlah Rp 45 ribu. 
Sumber : Radar Madura

Sekolah Swasta-Negeri Sampang Terima DAK

News-Madura, Sampang. Disdik Sampang mensosialisasikan pelaksanaan program dana alokasi khusus (DAK) Pendidikan TA 2013. Kemarin (23/7), sebanyak 417 sekolah negeri dan swasta mendapat kucuran dana DAK. Program ini merupakan salah satu penunjang untuk kemajuan pendidikan. Plt Kepala Disdik Sampang Sumadi menyatakan, masih banyak sekolah di Sampang yang membutuhkan perbaikan. Termasuk, tambahan ruang belajar.
Program DAK ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pembangunan gedung sekolah. ”Sekolah yang sudah rusak dan tak layak huni itu akan kita benahi. Meski tidak semua sekolah rusak mendapatkan dana, tapi ini akan sangat mengurangi banyaknya sekolah yang perlu dibenahi. Program ini kan per tahun, jadi harus bergiliran. Artinya, yang tidak mendapatkan tahun ini akan diusulkan tahun depan,” terang Sumadi.
Menurut Sumadi, program DAK selama ini sangat membantu pembangunan pendidikan di Sampang. Pihaknya berharap sekolah penerima menggunakan dana dengan baik. Kabid Kebijakan dan Pembiayaan Disdik Sampang HM. Jupri Riyadi menyatakan, program tersebut akan dimulai 1 Agustus mendatang. Pengerjaan program tersebut dibatasi hingga tiga bulan atau sampai akhir Oktober. Apabila melewati masa tersebut,  disdik akan melakukan pembinaan.
”Kriteria sekolah yang mendapatkan program DAK itu melalui hasil survei tim perwakilan dari dinas pendidikan, dewan pendidikan dan PU Cipta Karya. Tim inilah yang menentukan sekolah mana saja yang layak menerima bantuan,” terang Jupri Riyadi. Dijelaskan, program DAK tersebut bisa digunakan untuk pembangunan ruang kelas, rehabilitasi dan pembangunan perpustakaan. Juga bisa digunakan untuk pengadaan kelengkapan materi pelajaran.
”Total alokasi dana DAK Sampang TA 2013 mencapai Rp 73.067.751.150. rinciannya untuk SD Rp 35.234.270.066, SMP Rp 16.781.896.764, SMA Rp 7.917.248.470 dan SMK Rp 13.134.335.852,” paparnya. Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono menambahkan, dana DAK merupakan salah satu program pemerintah pusat untuk mengembangkan pendidikan. Program DAK diharapkan bisa bermanfaat untuk kemajuan pendidikan. ”Tahun ini Sampang mendapat jatah lebih besar dibanding tahun lalu. Ini merupakan salah satu modal untuk memajukan pendidikan,” pungkasnya.
Sumber: Radar Madura

5 Bulan Penjara untuk Nurmaluddin


News-Madura, Pamekasan. Maka, dibenarkan oleh hukum jika proses persidangan dilanjutkan. Memang terdakwa menerima dengan tuntutan JPU,” tegas Ketua Majelis Hakim Moh. Muchlis kepada Jawa Pos Radar Madura, kemarin. Dari pantauan Jawa Pos RadarMadura, setelah sidang dibuka untuk umum oleh Ketua Majelis Moh. Muchlis langsung dilanjutkan pembacaan tuntutan dari JPU.
Kasi Pidum Kejari Pamekasan M. Syafii yang bertindak sebagai JPU langsung membacakan tuntutannya.  Dalam amar tuntutannya, JPU menilai Nurmaluddin secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana Pasal 335 ayat 1 tentang perbuatan tidak menyenangkan. Hal itu sesuai dengan dakwaan yang menilai Nurmaluddin melakukan pengancaman kepada Sukma Firdaus terkait pemberitaan di Jawa Pos Radar Madura.
Untuk itulah, JPU menuntut Nurmaluddin dengan pidana penjara selama lima bulan dengan masa percobaan 10 bulan. Selanjutnya, persidangan dilanjutkan dengan pembacaan pembelaan dari terdakwa yang disampaikan melalui kuasa hukumnya. Dalam pembelaannya, Nurmaluddin menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya sebagai tindakan refl eks mengingat dirinya dirugikan dalam konteks pemberitaan sebagaimana ditulis oleh Sukma Firdaus.
Setelah pembacaan tuntutan, tak lama kemudian majelis hakim langsung membacakan vonis untuk Nurmaluddin. Dalam amar putusannya, majelis hakim menyatakan bahwa terdakwa secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan tidak menyenangkan sebagaimana dakwaan JPU. Atas dasar itulah majelis hakim menjatuhkan vonis kepada Nurmaluddin lima bulan penjara dengan masa percobaan selama 10 bulan.
Versi majelis hakim, ada banyak yang meringankan bagi terdakwa. Selain tidak pernah dihukum, kasus yang dialami sudah ada mediasi oleh Dewan Pers, dan para pihak saling memaafkan. Selain itu, korban juga telah mencabut berkas dari polres. ”Putusan hakim sudah fi nal karena JPU maupun terdakwa telah menerima.
Konsekuensi vonis itu, Nurmaluddin tidak akan ditahan. Hanya saja, selama sepuluh bulan ke depan tidak boleh mengerjakan tindakan pidana yang dapat dihukum,” jelasnya. Ditegaskan, jika dalam sepuluh bulan ke depan ternyata Nurmaluddin tidak melakukan tindak pidana itu, lima bulan penjara yang telah dijatuhkan tidak perlu dijalani. Karena para pihak sudah menerima, maka otomatis putusan sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht). 
Sementara itu, atas putusan majelis hakim, JPU langsung menyatakan menerima. ”Jadi, karena putusan sudah lebih dari 2/3 tuntutan, maka tidak ada kewajiban bagi JPU untuk melakukan upaya hukum atas putusan hakim itu,” kata Moh. Syafi i.   Seperti diketahui, Nurmaluddin dilaporkan ke Polres Pamekasan oleh Sukma Firdaus terkait kasus dugaan pengancaman.
Tindakan Nurmaluddin sebagai respons atas berita yang diyakini menyudutkannya terkait dugaan pungutan gaji untuk para karyawan Kemenag. Setelah pemberitaan itu, Nurmaluddin  mendatangi Kantor Biro Jawa Pos Radar Madura Pamekasan untuk menemui Sukma Firdaus. Saat itulah dugaan pengancaman itu terjadi dan dialami wartawan alumni UIN Jogjakarta itu. Atas dasar itulah Sukma Firdaus lantas melaporkan kasus itu ke Polres Pamekasan.
Sumber: Radar madura

Izin Reklamasi Pantai Bermasalah ?

News-Madura, Bangkalan. Izin reklamasi pantai yang dilakukan PT Warako Utama di Desa Sembilangan Kecamatan Bangkalan terus menuai sorotan. Kemarin (22/7), Komisi A dan C DPRD Bangkalan memanggil sejumlah instansi yang terkait dengan proses pengeluaran izin reklamasi pantai dan sertifi kat hak guna bangunan (HGB). PT Warako Utama serta PT Adiluhung hadir  dalam rapat koordinasi (rakor) tersebut.
Kepala Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu (KPPT) Rizal Morris mengaku, proses izin sudah sesuai prosedur. Sebelum mendapat izin reklamasi, PT Warako Utama telah memiliki dokumen lingkungan berupa UKL-UPL. ”Setiap izin reklamasi harus dilengkapi dengan dokumen lingkungan,” ujarnya. Sementara Kepala BPN Bangkalan Winarto mengungkapkan, bahwa izin reklamasi pantai berasal dari kepala desa.
Dari HGB seluas 5,6 hektare yang diusulkan, yang memenuhi syarat secara fi sik hanya 1,6 hektare dan BPN memastikan lokasi tersebut merupakan reklamasi atau hak garap. ”Dilihat dari citra satelit, itu merupakan reklamasi dan yang memenuhi syarat secara fi sik hanya 1,6 hektare,” terangnya. Sementara Direktur PT Warako Utama Komang Kurniarto me ngatakan, dalam pengurusan izin, pihaknya sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
”Proses izin sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku,” jelas Komang. Ketua Komisi A DPRD Bangkalan Syafi uddin Asmoro, meminta pemkab untuk tidak tergesa-gesa mengeluarkan izin. Utamanya, izin reklamasi pantai. Syafi uddin Asmoro juga memperjelas bahwa pemkab belum melakukan uji kelayakan reklamasi pantai. ”Kok gampang banget sih mengeluarkan izin. Tolong diingat, ketika melakukan uji kelayakan harus benarbenar mendatangkan ahlinya,” pungkasnya.
Sumber: Radar Madura

Jumat, 19 Juli 2013

Khofifah Yakin Menang Banding

News-Madura, Surabaya. Tim hukum pasangan Khofifah Indar Parawansa- Herman S Sumawiredja (BerKah), hari ini Jumat, (19/7) mengirimkan gugatannya ke Pengadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN), terkait perlakuan berbeda kandidat pasangan calon (paslon) peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ada perlakukan berbeda, yang seharusnya netral, profesional dan imparsial ternyata itu dilampaui. Ada keganjilan yang vulgar, dan hasil telaah, tim hukum pasangan BerKah kemudian menyusun gerakan untuk menempuh langkah hukum. Karena negara ini memberikan ruang untuk itu, sesuai dengan undang-undang,” ujar Khofifah, Kamis (18/7).
Meski ditanyakan tidak lolos, Khofifah mengaku optimis dengan apa yang diperjuangkannya itu berjalan lancar. Sebab, selain pendukung dan tim, semua pihak juga terus berdatangan memberikan dukungan untuk terselenggaranya Pilkada Bersih di Jatim.
“Insya Allah optimisme saya dan tim tidak akan padam. Karena kemungkaran itu akan terus merajalela jika kita biarkan. Dan, saya tegaskan tidak ada pengadilan dukungan atau take over, termasuk juga tidak ada kompromi politik, untuk kemungkaran,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jatim, Andry Dewanto Achmad mengatakan, pasangan BerKah masih memiliki kesempatan untuk ikut sebagai peserta Pilgub. Dengan catatan, gugatannya dikabulkan oleh PTUN.
“Masih ada peluang bagi Ibu Khofifah, asalkan putusan PTUN keluar sebelum surat suara dicetak. Tapi putusan PTUN itu kan tidak bisa diprediksi, kadang cepat kadang menunggu lama. Kalau Pilgub sudah dilaksanakan, ya tidak bisa, kalau gugatan itu dimenangkan di tingkat PTUN sebelum surat suara dicetak, Ibu Khofifah masih bisa dimasukkan sebagai peserta Pilgub,” ujar Andry.
Hingga saat ini, pasca putusan pleno KPU Jatim pada 14 Juli lalu, Khofifah Indar Parawansa mengklaim kalau semua elemen pendukung dan timnya tetap solid. Dan mereka mengaku belum lelah berjuang melawan ketidakadilan yang mereka terima, tersingkir  di Pilgub Jatim 2013.
Bahkan Ketua Umum PP Muslimat NU ini menegaskan mengharamkan suara wanita Muslimat NU di Jatim untuk diberikan kepada pasangan nomor urut 1. Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
“Saya tidak ingin suara Muslimat NU di Jatim untuk pasangan itu (KarSa). Kalau mau golput silahkan, atau ke calon lain”, tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Pemenangan BerKah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Salahuddin Wahid yang melarang pendukungnya menyumbangkan suara untuk KarSa. Hal tersebut dibenarkan, Ahmad Milah Hasan, anggota tim pemenangan Khofifah.
Untuk diketahui, pasangan BerKah akhirnya dicoret oleh KPU karena terganjal dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan PPNUI.
Sehingga, dari 15,55 persen suara dukungan yang semula dikantongi BerKah berkurang menjadi 14,81 persen.

Kamis, 18 Juli 2013

Istri Bupati Makmun Bagikan Takjil Bagi Peziarah


News-Madura, Pamekasan. Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Bangkalan Hj. Nailur Rahmah membagikan takjil kepada para peziarah dikomplek pemakaman Syaichona Kholil Bin Abdul Latif Desa Martajasah Bangkalan. Tentunya, aksi itu menarik perhatian ratusan pengunjung yang sebagian besar peziarah makam Syaichona Kholil.
Istri Bupati Makmun Ibnu Fuad ini mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dari Ibu-Ibu PKK terhadap masyarakat. Terutama, untuk mereka yang kebetulan masih diperjalanan saat tiba buka puasa.
“Sebagai bentuk kepedulian ibu-ibu PKK. Kita membagikan sebanyak 400 takjil untuk para peziarah disini. Kegiatan ini tidak dilaksanakan hari ini saja, kedepan aksi ini akan digelar lagi dengan jumlah takjil yang lebih banyak,” tutur Hj. Nailur.
Menanggapi kegiatan itu, salah seorang pengurus pesarean Syaichona Kholil, Rawidi mengaku sangat bersyukur dengan adanya aksi Ibu Bupati Makmun Fuad ini. Tak hanya membantu para peziarah dari luar kota, tapi juga para santri dan musafir yang ingin ngalap berkah di makam Syaichona Kholil.
“Terutama bagi peziarah yang bekalnya pas-pasan,” ujarnya. (MaduraCorner)

Ketua DPC PDI Perjuangan Sesalkan Tindakan Kepala Satpol PP


News-Madura, Bangkalan. Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga koordinator tim pemenangan cagub dan cawagub Jatim Bambang-Said, H. Fatkurrahman, S.Pdi mengaku sangat kecewa dengan tindakan kepala Satpol PP kabupaten Bangkalan. Pasalnya,  Satpol PP dinilai telah melakukan tindakan sepihak dengan menurunkan Spanduk dan Banner cagub dan cawagub Jatim Bambang-Said.
Ji Kur-sapaan akrab Ketua DPC PDIP itu, pemasangan spanduk dan banner itu menurutnya legal.
“Tapi kenapa kok diturunkan sepihak dan tanpa koordinasi dengan saya,” tanya Ji Kur.
Sebagai upaya klarifikasi pihaknya sempat menanyakan perihal penurunan alat peraga itu kepada Kepala Satpol PP.
“Kepala Satpol PP berdalih penurunan (alat peraga) itu atas perintah Kepala Kantor Perijinan. Tapi ketika hal ini saya tanyakan kepada Kepala Kantor Perijinan, beliau (kapala Kantor Perijinan) mengatakan tidak pernah meminta Satpol PP untuk menurunkan alat peraga Bambang-Said, baik lisan maupun tertulis sebagaimana di katakan kapala Satpol PP kepada saya,” aku anggota Komisi C DPRD Bangkalan ini. (MaduraCorner)

Kamis, 11 Juli 2013

Kebangkitas Sepak Bola Madura adalah Kerja Keras Warga Madura


News Madura, Bangkalan. Persepakbolaan pulau Madura kini mulai dikenal oleh publik sepakbola tanah air. Hal ini seiring bangkitnya olahraga bola sepak tersebut lewat keberadaan Persepam Madura United (PMU) dan Perseba Bangkalan. PMU kini berlaga di ISL, sementara Perseba menjalani babak 12 besar divisi utama PT LI musim kompetisi 2013.
Manager PMU Achsanul Qasasi (AQ) menyatakan, dua klub tersebut menjadi duta bagi sepakbola Madura saat ini di pentas sepakbola nasional. “Satu dua tahun terakhir ini bisa dibilang era kebangkitan sepakbola Madura. Dulu orang tidak tahu seperti apa wajah sepakbola di Madura, tapi sekarang pasti berbeda jauh”,ujar AQ kepada maduracorner.com, kamis sore (11/7).
Menurut laki-laki asal Lenteng, Sumenep, Madura tersebut, bangkitnya sepakbola Madura buah dari kerja keras semua komponen pecinta sepakbola di pulau garam ini. “Kebangkitan sepakbola Madura harus diakui, telah memberi efek positif bagi citra pulau Madura sendiri. Bahwa Madura kini tidak hanya memiliki Kerapan Sapi yang bisa dibanggakan, tapi juga sepakbola!”,cetusnya.
AQ yang juga anggota DPR RI ini mengungkapkan, Perseba Bangkalan memberi tonggak kebangkitan sepakbola di Madura. Hal ini didasari fakta bahwa, klub berjuluk Laskar Suramadu tersebut mampu tampil sebagai juara I Piala Suratin. Perseba U-18 mampu tampil sebagai kampiun pada tahun 2009.
“Saya salut buat Manager Perseba kala itu, RAM Halili dan PSSI Pengkab Bangkalan yang dipimpin Imron Fatah. Keduanya menjadi pioneer bagi kebangkitan sepakbola di tanah Madura. Karena gelar itu adalah gelar nasional pertama yang bisa diperoleh klub asal Madura”,ungkap AQ lagi.
AQ menceritakan, berawal dari inilah dirinya kemudian bertekad membawa klub asal Madura ke kasta kompetisi tertinggi di Indonesia. “Kebetulan Persepam saat itu yang ada di level divisi paling atas dibanding klub-klub Madura lainnya. Alhamdulillah bisa tembus ISL mulai musim ini sehingga menjadi klub Madura pertama di ISL”,ceritanya. “Itulah mengapa saya bilang, Madura harus bangga memiliki PMU dan Perseba”,tambah AQ lagi.
Seiring berjalannya waktu, AQ pun sering mendapat tanggapan positif terkait sepakbola di Madura. Bahkan saat bertemu komunitas orang Madura di beberapa wilayah Indonesia kala menjalankan tugas selaku legislator pusat, AQ mendapat pertanyaan dan komentar seputar sepakbola Madura. “Mereka memberi dukungan penuh bagi perkembangan sepakbola Madura yang lebih baik di masa mendatang”,pungkasnya. (maduracorner.com)

Suara Muslimat PKB siap diambil alih Bambang-Said


News-Madura, Sumenep. Suara sekitar 5 Juataan se-Jatim terhadap pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja yang mayoritas dari Muslimat NU atau PKB menarik pasangan lain. Oleh sebab itu, jika pasangan calon yang diusung PKB Jatim dan beberapa parpol non parlemen ini tidak lolos, maka pasangan Bambang DH-Said Abdullah yang diusung PDIP siap mengambil alih dukungan tersebut. Bendahara Tim Pemenangan pasangan BDH-Said Abdullah, Saleh Ismail Mukadar, Rabu (10/7/2013) mengaku, kalau ternyata pasangan Khofifah-Herman nantinya tidak lolos maju pemilukada Jatim 29 Agustus 2013, maka para pendukung militan Jatim Berkah (Bersama Khofifah-Herman) bisa menjadi peluang baru untuk didekati dan beralih suara mendukung pasangan calon yang diusung PDIP Jatim.

"Daripada para pendukungnya golput lebih baik memilih calon yang bisa merubah Jatim menjadi lebih baik," katanya.

Menurut Saleh, upaya untuk mengambil alih pendukung Khofifah jika Ketua Umum PP Muslimat NU itu gagal melaju di pemilukada Jatim, sudah dilakukan oleh tim Bambang-Said dengan cara mendekati sejumlah kalangan tokoh NU. Salah satunya pertemuan antara Said Abdullah dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga Ketua Umum DPP PKB. "Mungkin dengan pertemuan itu bisa terjalin kedekatan dengan PKB dan pendukung Khofifah-Herman bisa beralih mendukung dan memenangkan Bambang-Said," ujar anggota Komisi E DPRD Jatim ini.

Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) mengaku tidak segampang itu mengalihkan suara ke pasangan lain. Sebaliknya pria yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini yakin pasangan Khofifah-Herman lolos dalam pemilukada Jatim 2013. "Tidak ada pengalihan dukungan kepada siapapun juga. Toh, kami terus berikhtiar dan yakin pasangan yang didukung PKB akan lolos. Dan kami siap menggerakan mesin politik secara maksimal," tegas kakak kandung Cak Imin ini.

Menurut politisi asli Jombang, pertemuan antara Said Abdullah dengan Muhaimin Iskandar di Jakarta hanyalah pertemuan biasa dan mantan teman se-komisi di DPR RI. "Itu hanyalah pertemuan biasa antara sahabat dan tidak ada yang dibicarakan khususnya soal pengalihan dukungan," dalihnya. (madurachannel.com)

Selasa, 09 Juli 2013

Daging ayam dan Bawang Naik hingga 10 Persen

News-Madura, Sumenep. Di pasar anom Sumenep Jawa Timur, Selasa, 9 juli harga bawang merah mencapai 40 ribu rupiah per Kilogram. Harga tersebut naik 100 % dari sebelumnya, hanya 20 ribu rupiah per Kilogram. Kenaikan juga terjadi pada harga cabai. Cabai kecil yang harga sebelumnya 40 ribu rupiah per kilogram, saat ini naik menjadi 60 ribu rupiah per Kilogram.
Adapun daging ayam potong naik dari 20 ribu rupiah per kilo gram menjadi 30 ribu rupiah. Daging sapi juga naik dari 85 ribu rupiah per kilo menjadi 90 ribu rupiah. Sedangkan harga beras,telur dan gula masih tetap tidak ada perubahan dari harga sebelumnya. Kondisi ini menyebabkan sejumlah konsumen mengeluh, karena besarnya biaya hidup warga dalam menjalani bulan puasa. Warga berharap, pemerintah segera menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Panen Lebih Awal Karena Padi Roboh

News-Madura, Sumenep. Para petani tampak antusias memanen padi mereka yang roboh lantaran direndam air. Takut buliran padi yang mulai menguning membusuk mereka terpaksa memanen lebih awal.karena jika tetap dibiarkan lama terendam air maka buliran itu tidak dipanen,mereka akan menelan kerugian tidak sedikit. Sutir, salah satu petani mengatakan,sengaja padinya dipanen lebih awal,mengingat saat ini musim penghujan tidak tenttu.sehari kadang cerah sehari kadang hujan. Kekehawatiran itu membuat ia antusias memanen tanaman padi milikknya. Pantauan Madura Channel, padi yang roboh dipanen dan kemudian digiling diambil tiap buliran padi yang sudah mulai menguning. Setelah itu buliran padi dijemur agar tidak membusuk

Said Abdullah Kunjungi Pasar Tradisional

News-Madura, Pamekasan. Awal tiba di pasar kolpajung , pendiri Said Abdullah Institute (SAI) ini, disambut hangat para pedagang dan pengunjung yang berada di pasar, selain bersalaman dengan para pembeli, ia juga menyapa penjual yang memadati pasar.
Anggota DPR-RI Dapil Madura itu juga membeli sejumlah barang yang dijual di pasar, dan bahkan sempat mewawancarai beberapa pedagang. Tidak hanya itu, ia juga sempat ikut makan bersama salah satu penjual daging. Setelah menyantap nasi, MH. Said Abdullah juga membantu memotong daging untuk dijual, bahkan di hadapan para penjual lainnya ia menunjukkan sejumlah daging yang telah dibelinya.
Kedatangan Said ke pasar ini, dalam rangka mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya pedagang pasar, selain itu untuk mengetahui kondisi yang dialami oleh para pedagang. Said menambahkan, saat ini masyarakat semakin sulit pasca naiknya harga bahan bakar mintyak (BBM), yang mana harga bahan pokok terus mengalami kenaikan, apalagi menjelang bulan ramadan.
Pasangan Bambang DH dalam Pilgub Jatim tersebut berharap, untuk mengurangi beban masyarakat, pemerintah diharap segera menggelar operasi pasar menjelang bulan suci ramadan. Setelah selesai berkelililing di pasar, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung simbol jempol jelang Pilgub itu, melanjutkan kunjungannya ke yayasan Miftahur Rahman di desa tlonto rajeh kecamatan Pasean. Said Abdullah bersama rombongan mengakhiri kunjungannya , dengan kegiatan rutin pembacaan yasin dan ramah tamah (Yasima), di kediaman Moh.Mokri salah satu wartawan Madura Channel, desa bajang kecamatan pakong Pamekasan ,MH Said Abdullah mendapat sambutan positif tokoh masyarakat dan para undangan. (dinQari/ Madura Channel)

Rabu, 03 Juli 2013

Kekerasan Pada Anak Perlu Kita Cegah Bersama

News-Madura, Sumenep. Menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sumenep, perlu keteribatan dari seluruh elemen yang ada, baik instansi terkait, lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta dari masing-masing individu, sehingga jika semua bersinergi akan lebih maksimal dalam penanganannya.

Sebab, berdasarkan kajian dari sejumlah kasus yang masuk di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumenep, maupun yang diproses hukum, salah satu faktor penyebab mereka mengalami kekerasan, karena pengaruh tontonan yang tidak mendidik maupun sarana komunikasi yag tidak dipergunakan dengan semestinya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPNP-KB) Kabupaten Sumenep, H. Ach. Masuni, SE, MM melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Dra. Hj. Sri Nurhayati, M.Hum kepada News Room, Selasa (02/07) menjelaskan, berdasarkan pengakuan dari tersangka maupun korban, memang media dan alat komunikasi menjadi alat terjadinya pelecehan seksual maupun kekerasan.

“Bayangkan, jika seorang anak perempuan dibawah umur yang terpaksa selalu melayani perlakuan bejat, karena adegan pertama kali yang dilakukan direkam melalui HP, kemudian setiap akan mengulangi dijadikan ancaman akan disebar luaskan jika tidak menuruti kemauannya,”ujar Hj. Sri Nurhayati dengan iba.

Menurut mantan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sumenep ini, dirinya sangat terenyuh dengan banyaknya kejadian yang menimpa kaumnya tersebut. Untuk itu, pihaknya mengajak instansi terkait ikut serta dalam upaya mencegah hal-hal seperti itu dengan kebijakan.

Misalnya saja, dengan Dinas Pendidikan untuk melarang siswa membawa HP ataupun jika memang itu dijadikan alat komunikasi dengan keluarganya, dititipkan di BK. Disamping menghindari keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran, juga menghindari komunikasi yang mengarah tidak sehat.

Selanjutnya dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep untuk terus mempublikasikan siaran-siaran mengenai dampak pronografi maupun perilaku negatif lainnya melalui media yang ada. 

Bahkan, bisa bersama Satpol PP dan aparat terkait untuk menertibkan pelayanan internet yang menyediakan konten-konten porno dan semacamnya.

“Jadi, setidaknya upaya awal untuk mencegah terjadinya kekerasan maupun pelecehan seksual kepada perempuan dan anak dapat diminimalisasi sedini mungkin,”tambahnya. (sumenep.go.id)
 
Copyright © 2011. News of Madura: 2013 . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from CBS News