Popular Posts

Random Post

Visitors

Selasa, 23 Juli 2013

Karena Beban Ekonomi, Keluarga ini Nekat 'Berikan' Anaknya pada Orang Lain

News-Madura, Pamekasan. Orang tua mana yang tega terpisah jauh dengan anak-anaknya? Namun, apa pun pasti dilakukan orang tua demi kelanjutan hidup buah hatinya. Termasuk memberikan anaknya kepada orang lain. Hal itulah yang terjadi pada Suryati, 44, salah satu keluarga miskin (gakin) di Kota Pamekasan.
DI balik keasrian wajah Kota Pamekasan, ternyata menyimpan kisah pilu keluarga kurang mampu. Terletak di Jalan Cokroatmojo Kelurahan Parteker, sebuah keluarga terpaksa harus memberikan dua anaknya kepada orang lain. Alasannya, impitan ekonomi membuat keluarga tersebut tak mampu membiayai hidup anak-anaknya. Adalah pasangan suami istri (pasutri) Sumarto, 64, dan Suryati.
Pasutri ini memiliki lima anak, yakni Ribut Kurniawan 24, Rido Deniawan 22, Rita Farinda 18, Rini Falinda 14, dan terakhir Riskina Fatima, 7. Dari lima anaknya itu, Rita Farinda dan Rini Falinda diserahkan kepada orang di Jakarta yang tak lain masih ada hubungan kerabat. ”Rasanya berat ketika buah hati harus diserahkan kepada orang lain. Apalagi jaraknya sangat jauh. Kadang hati ini menangis saat ingat mereka,” tutur Suryati yang mengaku sudah tidak mampu menghidupi anak-anaknya.
Saat ditemui, Suryati sedang berada di rumahnya di Jalan Cokroatmojo Pamekasan. Untuk menemukan rumah Suryati tidaklah sulit. Sebab, dibanding dengan rumah-rumah di sekitarnya, rumah gakin ini sangat mencolok. Selain ukurannya yang lebih kecil, dinding rumah yang terbuat dari gedek membuat rumah Suryati mudah dikenali. Rumah yang tidak layak huni itu menjadi saksi sejarah ketika keduanya harus memperjuangkan hidup di tengah impitan ekonomi.
Suryati menuturkan, suaminya tidak bisa berbuat banyak ketika dinyatakan menderita penyakit komplikasi sejak 8 tahun lalu. Mulai dari kencing manis, paru-paru, dan darah tinggi. Kondisi tersebut membuat suami Suryati hanya bisa tergolek lemah di atas tempat tidur. Keadaan itulah yang memaksa Suryati harus menjadi tulang punggung keluarga.
Dengan segala keterbatasan, dia pun mencara nafkah sebagai pekerja serabutan.”Sejak bapak sakit-sakitan, saya yang mencari uang sendiri Mas,” ujarnya. Saking beratnya beban, Suryati terpaksa memberikan dua anaknya kepada kerabatnya. Bahkan, deritanya tak cukup di situ. Riskina Fatimah, anak bungsunya, harus menderita cacat sejak lahir. Menurut dia, cacat yang dialami anaknya disebabkan kecelakaan saat dirinya mengandung.
Ketika mengandung anak yang kelima, saya kecelakaan hingga pendarahan,” ungkap Suryati kepada Jawa Pos Radar Madura. Menginjak usia kandungan 7 bulan, Suryati harus melahirkan. Dengan usia kandungan itu, bayi yang dilahirkan hanya memiliki berat badan 1 kilogram. ”Saya terkejut melihat berat anak saya yang hanya 1 kilogram. Saat itu saya semakin bingung akan biaya persalinan dan biaya hidup anak serta suami,” kenang perempuan paro baya itu. Dengan mata berkaca-kaca, Suryati kembali melanjutkan kisah anak bungsunya.
Menurutnya, hingga beranjak remaja, kakinya masih saja lemah dan tak bisa berjalan. ”Ingin bagaimana lagi Mas, ini sudah takdir saya mempunyai anak cacat fi sik,” ucapnya. Kepada Jawa Pos Radar Madura Suryati mengaku harus berjuang lebih keras lagi. Sebab, Riskina Fatimah kini bersekolah di salah satu SDN di Parteker. ”Percuma banyak mengeluh Mas, saat ini berbuat semampunya itu lebih baik, walaupun terkadang harus ngutang ketika kondisi sangat mendesak,” pungkasnya
Sumber: Radar Madura

Taman Tua Banyak di Kunjungi Warga

News-Madura, Sumenep. Banyak sekali tempat peninggalan sejarah yang masih dimanfaatkan penduduk setempat sampai saat ini. Salah satunya adalah taman pemandian tua yang terletak di Dusun Panggung, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Sapudi. Sampai saat ini sumber mata air yang dibuat taman ini mampu memenuhi kebutuhan warga sekitar. Taman ini diperkirakan sudah ada sejak masa kehidupan Adi Rasa di Pulau Sapudi, tepatnya tahun 1250 Masehi.
Bahkan warga meyakini taman ini tempat Adi Rasa atau dikenal dengan Sunan Wirokromo untuk mandi. Karena itu, bagi warga sekitar sumber ini sangat bermakna, terutama sejarah keberadaannya. Sampai saat ini taman mampu memenuhi kebutuhan warga setempat. Terutama untuk mandi, termasuk kebutuhan rumah tangga. Maka tak heran, banyak pompa air di lokasi itu agar air tersalur ke rumah-rumah warga.
Rasyid, 48, warga setempatmengaku lebih memilih datang  ke taman daripada mandi di rumahnya sendiri. Padahal, air di rumahnya sudah tercukupi. Namun, dia mengaku lebih terasa segar mandi di taman langsung. ”Meski air di rumah tidak kurang dan airnya pun mengalir dari sini, saya lebih suka mandi di sini. Badan terasa lebih segar kalau mandi di taman Mas,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Madura.
”Taman kuno ini sudah ada sejak Sunan Belingi Mas. Sampai sekarang sumbernya masih besar. Meskipun musim kemarau tidak pernah mati,” tandasnya. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Madura, taman ini sudah berubah bentuk dari bentuk semula. Sebelumnya taman berdinding batu gunung. Karena termakan usia, dinding pun ambruk. Namun warga setempat sumbangan memperbaikinya untuk mempertahankan sebagai situs sejarah.
Taman ini merupakan kebutuhan warga sekitar, sehingga perubahan bentuk hanya terjadi pada dinding. Sementara batu dasarnya masih murni. Air pun sangat bersih dan jernih, meski tidak sedikit orang yang mandi di lokasi ini. Konon taman ini ada dua macam, yakni taman laki-laki dan taman perempuan. Letak kedua taman bersebelahan. Namun karena kondisi taman perempuan tak terawat, warga memakai taman laki-laki untuk kebutuhan rumah tangga. Nah, di taman itulah puluhan pompa air menyedot air untuk dialirkan ke rumah warga.
Sumber: Radar Madura

PNS Pengepul Togel Ditangkap

News-Madura, Sampang. Karena tertangkap basah mengepul togel, Subhan Suradi, 37, warga Dusun Raba Jateh, Desa Taddan, Kecamatan Camplong ditangkap polisi. Staf UPTD Pendidikan Kecamatan Torjun ini, disergap polisi di rumahnya, kemarin (23/7). Tersangka dikabarkan menerima pembelian togel melalui layanan short message service (SMS) dan telepon.
Setelah direkapitulasi di notebook, orderan togel dikirim ke bandar melalui internet. Sekitar pukul 15.00, tersangka sudah bisa melihat nomor togel yang keluar. Tersangka ditangkap tim Reserse Mobil (Resmob) Satreskrim Polres Sampang saat asyik merekap nomor togel. ”Saya kirim nomor togel dan uangnya ke Hoki saya atas nama Arif Suyono. Dalam empat hari, kadang saya transfer uang sebesar Rp 2 juta.
Tapi kalau Sabtu dan Minggu libur,” terangnya. Tim resmob berhasil mengamankan barang bukti (BB) seperti notebook merek Lenovo plus modemnya, delapan lembar slip pengiriman uang dari bank, satu handphone merek Nexian, dua buah kalkulator, buku rekapan togel dan uang sejumlah Rp 45 ribu. 
Sumber : Radar Madura

Sekolah Swasta-Negeri Sampang Terima DAK

News-Madura, Sampang. Disdik Sampang mensosialisasikan pelaksanaan program dana alokasi khusus (DAK) Pendidikan TA 2013. Kemarin (23/7), sebanyak 417 sekolah negeri dan swasta mendapat kucuran dana DAK. Program ini merupakan salah satu penunjang untuk kemajuan pendidikan. Plt Kepala Disdik Sampang Sumadi menyatakan, masih banyak sekolah di Sampang yang membutuhkan perbaikan. Termasuk, tambahan ruang belajar.
Program DAK ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pembangunan gedung sekolah. ”Sekolah yang sudah rusak dan tak layak huni itu akan kita benahi. Meski tidak semua sekolah rusak mendapatkan dana, tapi ini akan sangat mengurangi banyaknya sekolah yang perlu dibenahi. Program ini kan per tahun, jadi harus bergiliran. Artinya, yang tidak mendapatkan tahun ini akan diusulkan tahun depan,” terang Sumadi.
Menurut Sumadi, program DAK selama ini sangat membantu pembangunan pendidikan di Sampang. Pihaknya berharap sekolah penerima menggunakan dana dengan baik. Kabid Kebijakan dan Pembiayaan Disdik Sampang HM. Jupri Riyadi menyatakan, program tersebut akan dimulai 1 Agustus mendatang. Pengerjaan program tersebut dibatasi hingga tiga bulan atau sampai akhir Oktober. Apabila melewati masa tersebut,  disdik akan melakukan pembinaan.
”Kriteria sekolah yang mendapatkan program DAK itu melalui hasil survei tim perwakilan dari dinas pendidikan, dewan pendidikan dan PU Cipta Karya. Tim inilah yang menentukan sekolah mana saja yang layak menerima bantuan,” terang Jupri Riyadi. Dijelaskan, program DAK tersebut bisa digunakan untuk pembangunan ruang kelas, rehabilitasi dan pembangunan perpustakaan. Juga bisa digunakan untuk pengadaan kelengkapan materi pelajaran.
”Total alokasi dana DAK Sampang TA 2013 mencapai Rp 73.067.751.150. rinciannya untuk SD Rp 35.234.270.066, SMP Rp 16.781.896.764, SMA Rp 7.917.248.470 dan SMK Rp 13.134.335.852,” paparnya. Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono menambahkan, dana DAK merupakan salah satu program pemerintah pusat untuk mengembangkan pendidikan. Program DAK diharapkan bisa bermanfaat untuk kemajuan pendidikan. ”Tahun ini Sampang mendapat jatah lebih besar dibanding tahun lalu. Ini merupakan salah satu modal untuk memajukan pendidikan,” pungkasnya.
Sumber: Radar Madura

5 Bulan Penjara untuk Nurmaluddin


News-Madura, Pamekasan. Maka, dibenarkan oleh hukum jika proses persidangan dilanjutkan. Memang terdakwa menerima dengan tuntutan JPU,” tegas Ketua Majelis Hakim Moh. Muchlis kepada Jawa Pos Radar Madura, kemarin. Dari pantauan Jawa Pos RadarMadura, setelah sidang dibuka untuk umum oleh Ketua Majelis Moh. Muchlis langsung dilanjutkan pembacaan tuntutan dari JPU.
Kasi Pidum Kejari Pamekasan M. Syafii yang bertindak sebagai JPU langsung membacakan tuntutannya.  Dalam amar tuntutannya, JPU menilai Nurmaluddin secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana Pasal 335 ayat 1 tentang perbuatan tidak menyenangkan. Hal itu sesuai dengan dakwaan yang menilai Nurmaluddin melakukan pengancaman kepada Sukma Firdaus terkait pemberitaan di Jawa Pos Radar Madura.
Untuk itulah, JPU menuntut Nurmaluddin dengan pidana penjara selama lima bulan dengan masa percobaan 10 bulan. Selanjutnya, persidangan dilanjutkan dengan pembacaan pembelaan dari terdakwa yang disampaikan melalui kuasa hukumnya. Dalam pembelaannya, Nurmaluddin menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya sebagai tindakan refl eks mengingat dirinya dirugikan dalam konteks pemberitaan sebagaimana ditulis oleh Sukma Firdaus.
Setelah pembacaan tuntutan, tak lama kemudian majelis hakim langsung membacakan vonis untuk Nurmaluddin. Dalam amar putusannya, majelis hakim menyatakan bahwa terdakwa secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan tidak menyenangkan sebagaimana dakwaan JPU. Atas dasar itulah majelis hakim menjatuhkan vonis kepada Nurmaluddin lima bulan penjara dengan masa percobaan selama 10 bulan.
Versi majelis hakim, ada banyak yang meringankan bagi terdakwa. Selain tidak pernah dihukum, kasus yang dialami sudah ada mediasi oleh Dewan Pers, dan para pihak saling memaafkan. Selain itu, korban juga telah mencabut berkas dari polres. ”Putusan hakim sudah fi nal karena JPU maupun terdakwa telah menerima.
Konsekuensi vonis itu, Nurmaluddin tidak akan ditahan. Hanya saja, selama sepuluh bulan ke depan tidak boleh mengerjakan tindakan pidana yang dapat dihukum,” jelasnya. Ditegaskan, jika dalam sepuluh bulan ke depan ternyata Nurmaluddin tidak melakukan tindak pidana itu, lima bulan penjara yang telah dijatuhkan tidak perlu dijalani. Karena para pihak sudah menerima, maka otomatis putusan sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht). 
Sementara itu, atas putusan majelis hakim, JPU langsung menyatakan menerima. ”Jadi, karena putusan sudah lebih dari 2/3 tuntutan, maka tidak ada kewajiban bagi JPU untuk melakukan upaya hukum atas putusan hakim itu,” kata Moh. Syafi i.   Seperti diketahui, Nurmaluddin dilaporkan ke Polres Pamekasan oleh Sukma Firdaus terkait kasus dugaan pengancaman.
Tindakan Nurmaluddin sebagai respons atas berita yang diyakini menyudutkannya terkait dugaan pungutan gaji untuk para karyawan Kemenag. Setelah pemberitaan itu, Nurmaluddin  mendatangi Kantor Biro Jawa Pos Radar Madura Pamekasan untuk menemui Sukma Firdaus. Saat itulah dugaan pengancaman itu terjadi dan dialami wartawan alumni UIN Jogjakarta itu. Atas dasar itulah Sukma Firdaus lantas melaporkan kasus itu ke Polres Pamekasan.
Sumber: Radar madura

Izin Reklamasi Pantai Bermasalah ?

News-Madura, Bangkalan. Izin reklamasi pantai yang dilakukan PT Warako Utama di Desa Sembilangan Kecamatan Bangkalan terus menuai sorotan. Kemarin (22/7), Komisi A dan C DPRD Bangkalan memanggil sejumlah instansi yang terkait dengan proses pengeluaran izin reklamasi pantai dan sertifi kat hak guna bangunan (HGB). PT Warako Utama serta PT Adiluhung hadir  dalam rapat koordinasi (rakor) tersebut.
Kepala Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu (KPPT) Rizal Morris mengaku, proses izin sudah sesuai prosedur. Sebelum mendapat izin reklamasi, PT Warako Utama telah memiliki dokumen lingkungan berupa UKL-UPL. ”Setiap izin reklamasi harus dilengkapi dengan dokumen lingkungan,” ujarnya. Sementara Kepala BPN Bangkalan Winarto mengungkapkan, bahwa izin reklamasi pantai berasal dari kepala desa.
Dari HGB seluas 5,6 hektare yang diusulkan, yang memenuhi syarat secara fi sik hanya 1,6 hektare dan BPN memastikan lokasi tersebut merupakan reklamasi atau hak garap. ”Dilihat dari citra satelit, itu merupakan reklamasi dan yang memenuhi syarat secara fi sik hanya 1,6 hektare,” terangnya. Sementara Direktur PT Warako Utama Komang Kurniarto me ngatakan, dalam pengurusan izin, pihaknya sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
”Proses izin sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku,” jelas Komang. Ketua Komisi A DPRD Bangkalan Syafi uddin Asmoro, meminta pemkab untuk tidak tergesa-gesa mengeluarkan izin. Utamanya, izin reklamasi pantai. Syafi uddin Asmoro juga memperjelas bahwa pemkab belum melakukan uji kelayakan reklamasi pantai. ”Kok gampang banget sih mengeluarkan izin. Tolong diingat, ketika melakukan uji kelayakan harus benarbenar mendatangkan ahlinya,” pungkasnya.
Sumber: Radar Madura

Jumat, 19 Juli 2013

Khofifah Yakin Menang Banding

News-Madura, Surabaya. Tim hukum pasangan Khofifah Indar Parawansa- Herman S Sumawiredja (BerKah), hari ini Jumat, (19/7) mengirimkan gugatannya ke Pengadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN), terkait perlakuan berbeda kandidat pasangan calon (paslon) peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ada perlakukan berbeda, yang seharusnya netral, profesional dan imparsial ternyata itu dilampaui. Ada keganjilan yang vulgar, dan hasil telaah, tim hukum pasangan BerKah kemudian menyusun gerakan untuk menempuh langkah hukum. Karena negara ini memberikan ruang untuk itu, sesuai dengan undang-undang,” ujar Khofifah, Kamis (18/7).
Meski ditanyakan tidak lolos, Khofifah mengaku optimis dengan apa yang diperjuangkannya itu berjalan lancar. Sebab, selain pendukung dan tim, semua pihak juga terus berdatangan memberikan dukungan untuk terselenggaranya Pilkada Bersih di Jatim.
“Insya Allah optimisme saya dan tim tidak akan padam. Karena kemungkaran itu akan terus merajalela jika kita biarkan. Dan, saya tegaskan tidak ada pengadilan dukungan atau take over, termasuk juga tidak ada kompromi politik, untuk kemungkaran,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jatim, Andry Dewanto Achmad mengatakan, pasangan BerKah masih memiliki kesempatan untuk ikut sebagai peserta Pilgub. Dengan catatan, gugatannya dikabulkan oleh PTUN.
“Masih ada peluang bagi Ibu Khofifah, asalkan putusan PTUN keluar sebelum surat suara dicetak. Tapi putusan PTUN itu kan tidak bisa diprediksi, kadang cepat kadang menunggu lama. Kalau Pilgub sudah dilaksanakan, ya tidak bisa, kalau gugatan itu dimenangkan di tingkat PTUN sebelum surat suara dicetak, Ibu Khofifah masih bisa dimasukkan sebagai peserta Pilgub,” ujar Andry.
Hingga saat ini, pasca putusan pleno KPU Jatim pada 14 Juli lalu, Khofifah Indar Parawansa mengklaim kalau semua elemen pendukung dan timnya tetap solid. Dan mereka mengaku belum lelah berjuang melawan ketidakadilan yang mereka terima, tersingkir  di Pilgub Jatim 2013.
Bahkan Ketua Umum PP Muslimat NU ini menegaskan mengharamkan suara wanita Muslimat NU di Jatim untuk diberikan kepada pasangan nomor urut 1. Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
“Saya tidak ingin suara Muslimat NU di Jatim untuk pasangan itu (KarSa). Kalau mau golput silahkan, atau ke calon lain”, tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Pemenangan BerKah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Salahuddin Wahid yang melarang pendukungnya menyumbangkan suara untuk KarSa. Hal tersebut dibenarkan, Ahmad Milah Hasan, anggota tim pemenangan Khofifah.
Untuk diketahui, pasangan BerKah akhirnya dicoret oleh KPU karena terganjal dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan PPNUI.
Sehingga, dari 15,55 persen suara dukungan yang semula dikantongi BerKah berkurang menjadi 14,81 persen.

Kamis, 18 Juli 2013

Istri Bupati Makmun Bagikan Takjil Bagi Peziarah


News-Madura, Pamekasan. Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Bangkalan Hj. Nailur Rahmah membagikan takjil kepada para peziarah dikomplek pemakaman Syaichona Kholil Bin Abdul Latif Desa Martajasah Bangkalan. Tentunya, aksi itu menarik perhatian ratusan pengunjung yang sebagian besar peziarah makam Syaichona Kholil.
Istri Bupati Makmun Ibnu Fuad ini mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dari Ibu-Ibu PKK terhadap masyarakat. Terutama, untuk mereka yang kebetulan masih diperjalanan saat tiba buka puasa.
“Sebagai bentuk kepedulian ibu-ibu PKK. Kita membagikan sebanyak 400 takjil untuk para peziarah disini. Kegiatan ini tidak dilaksanakan hari ini saja, kedepan aksi ini akan digelar lagi dengan jumlah takjil yang lebih banyak,” tutur Hj. Nailur.
Menanggapi kegiatan itu, salah seorang pengurus pesarean Syaichona Kholil, Rawidi mengaku sangat bersyukur dengan adanya aksi Ibu Bupati Makmun Fuad ini. Tak hanya membantu para peziarah dari luar kota, tapi juga para santri dan musafir yang ingin ngalap berkah di makam Syaichona Kholil.
“Terutama bagi peziarah yang bekalnya pas-pasan,” ujarnya. (MaduraCorner)

Ketua DPC PDI Perjuangan Sesalkan Tindakan Kepala Satpol PP


News-Madura, Bangkalan. Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga koordinator tim pemenangan cagub dan cawagub Jatim Bambang-Said, H. Fatkurrahman, S.Pdi mengaku sangat kecewa dengan tindakan kepala Satpol PP kabupaten Bangkalan. Pasalnya,  Satpol PP dinilai telah melakukan tindakan sepihak dengan menurunkan Spanduk dan Banner cagub dan cawagub Jatim Bambang-Said.
Ji Kur-sapaan akrab Ketua DPC PDIP itu, pemasangan spanduk dan banner itu menurutnya legal.
“Tapi kenapa kok diturunkan sepihak dan tanpa koordinasi dengan saya,” tanya Ji Kur.
Sebagai upaya klarifikasi pihaknya sempat menanyakan perihal penurunan alat peraga itu kepada Kepala Satpol PP.
“Kepala Satpol PP berdalih penurunan (alat peraga) itu atas perintah Kepala Kantor Perijinan. Tapi ketika hal ini saya tanyakan kepada Kepala Kantor Perijinan, beliau (kapala Kantor Perijinan) mengatakan tidak pernah meminta Satpol PP untuk menurunkan alat peraga Bambang-Said, baik lisan maupun tertulis sebagaimana di katakan kapala Satpol PP kepada saya,” aku anggota Komisi C DPRD Bangkalan ini. (MaduraCorner)

Kamis, 11 Juli 2013

Kebangkitas Sepak Bola Madura adalah Kerja Keras Warga Madura


News Madura, Bangkalan. Persepakbolaan pulau Madura kini mulai dikenal oleh publik sepakbola tanah air. Hal ini seiring bangkitnya olahraga bola sepak tersebut lewat keberadaan Persepam Madura United (PMU) dan Perseba Bangkalan. PMU kini berlaga di ISL, sementara Perseba menjalani babak 12 besar divisi utama PT LI musim kompetisi 2013.
Manager PMU Achsanul Qasasi (AQ) menyatakan, dua klub tersebut menjadi duta bagi sepakbola Madura saat ini di pentas sepakbola nasional. “Satu dua tahun terakhir ini bisa dibilang era kebangkitan sepakbola Madura. Dulu orang tidak tahu seperti apa wajah sepakbola di Madura, tapi sekarang pasti berbeda jauh”,ujar AQ kepada maduracorner.com, kamis sore (11/7).
Menurut laki-laki asal Lenteng, Sumenep, Madura tersebut, bangkitnya sepakbola Madura buah dari kerja keras semua komponen pecinta sepakbola di pulau garam ini. “Kebangkitan sepakbola Madura harus diakui, telah memberi efek positif bagi citra pulau Madura sendiri. Bahwa Madura kini tidak hanya memiliki Kerapan Sapi yang bisa dibanggakan, tapi juga sepakbola!”,cetusnya.
AQ yang juga anggota DPR RI ini mengungkapkan, Perseba Bangkalan memberi tonggak kebangkitan sepakbola di Madura. Hal ini didasari fakta bahwa, klub berjuluk Laskar Suramadu tersebut mampu tampil sebagai juara I Piala Suratin. Perseba U-18 mampu tampil sebagai kampiun pada tahun 2009.
“Saya salut buat Manager Perseba kala itu, RAM Halili dan PSSI Pengkab Bangkalan yang dipimpin Imron Fatah. Keduanya menjadi pioneer bagi kebangkitan sepakbola di tanah Madura. Karena gelar itu adalah gelar nasional pertama yang bisa diperoleh klub asal Madura”,ungkap AQ lagi.
AQ menceritakan, berawal dari inilah dirinya kemudian bertekad membawa klub asal Madura ke kasta kompetisi tertinggi di Indonesia. “Kebetulan Persepam saat itu yang ada di level divisi paling atas dibanding klub-klub Madura lainnya. Alhamdulillah bisa tembus ISL mulai musim ini sehingga menjadi klub Madura pertama di ISL”,ceritanya. “Itulah mengapa saya bilang, Madura harus bangga memiliki PMU dan Perseba”,tambah AQ lagi.
Seiring berjalannya waktu, AQ pun sering mendapat tanggapan positif terkait sepakbola di Madura. Bahkan saat bertemu komunitas orang Madura di beberapa wilayah Indonesia kala menjalankan tugas selaku legislator pusat, AQ mendapat pertanyaan dan komentar seputar sepakbola Madura. “Mereka memberi dukungan penuh bagi perkembangan sepakbola Madura yang lebih baik di masa mendatang”,pungkasnya. (maduracorner.com)

Suara Muslimat PKB siap diambil alih Bambang-Said


News-Madura, Sumenep. Suara sekitar 5 Juataan se-Jatim terhadap pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja yang mayoritas dari Muslimat NU atau PKB menarik pasangan lain. Oleh sebab itu, jika pasangan calon yang diusung PKB Jatim dan beberapa parpol non parlemen ini tidak lolos, maka pasangan Bambang DH-Said Abdullah yang diusung PDIP siap mengambil alih dukungan tersebut. Bendahara Tim Pemenangan pasangan BDH-Said Abdullah, Saleh Ismail Mukadar, Rabu (10/7/2013) mengaku, kalau ternyata pasangan Khofifah-Herman nantinya tidak lolos maju pemilukada Jatim 29 Agustus 2013, maka para pendukung militan Jatim Berkah (Bersama Khofifah-Herman) bisa menjadi peluang baru untuk didekati dan beralih suara mendukung pasangan calon yang diusung PDIP Jatim.

"Daripada para pendukungnya golput lebih baik memilih calon yang bisa merubah Jatim menjadi lebih baik," katanya.

Menurut Saleh, upaya untuk mengambil alih pendukung Khofifah jika Ketua Umum PP Muslimat NU itu gagal melaju di pemilukada Jatim, sudah dilakukan oleh tim Bambang-Said dengan cara mendekati sejumlah kalangan tokoh NU. Salah satunya pertemuan antara Said Abdullah dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga Ketua Umum DPP PKB. "Mungkin dengan pertemuan itu bisa terjalin kedekatan dengan PKB dan pendukung Khofifah-Herman bisa beralih mendukung dan memenangkan Bambang-Said," ujar anggota Komisi E DPRD Jatim ini.

Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) mengaku tidak segampang itu mengalihkan suara ke pasangan lain. Sebaliknya pria yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini yakin pasangan Khofifah-Herman lolos dalam pemilukada Jatim 2013. "Tidak ada pengalihan dukungan kepada siapapun juga. Toh, kami terus berikhtiar dan yakin pasangan yang didukung PKB akan lolos. Dan kami siap menggerakan mesin politik secara maksimal," tegas kakak kandung Cak Imin ini.

Menurut politisi asli Jombang, pertemuan antara Said Abdullah dengan Muhaimin Iskandar di Jakarta hanyalah pertemuan biasa dan mantan teman se-komisi di DPR RI. "Itu hanyalah pertemuan biasa antara sahabat dan tidak ada yang dibicarakan khususnya soal pengalihan dukungan," dalihnya. (madurachannel.com)

Selasa, 09 Juli 2013

Daging ayam dan Bawang Naik hingga 10 Persen

News-Madura, Sumenep. Di pasar anom Sumenep Jawa Timur, Selasa, 9 juli harga bawang merah mencapai 40 ribu rupiah per Kilogram. Harga tersebut naik 100 % dari sebelumnya, hanya 20 ribu rupiah per Kilogram. Kenaikan juga terjadi pada harga cabai. Cabai kecil yang harga sebelumnya 40 ribu rupiah per kilogram, saat ini naik menjadi 60 ribu rupiah per Kilogram.
Adapun daging ayam potong naik dari 20 ribu rupiah per kilo gram menjadi 30 ribu rupiah. Daging sapi juga naik dari 85 ribu rupiah per kilo menjadi 90 ribu rupiah. Sedangkan harga beras,telur dan gula masih tetap tidak ada perubahan dari harga sebelumnya. Kondisi ini menyebabkan sejumlah konsumen mengeluh, karena besarnya biaya hidup warga dalam menjalani bulan puasa. Warga berharap, pemerintah segera menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Panen Lebih Awal Karena Padi Roboh

News-Madura, Sumenep. Para petani tampak antusias memanen padi mereka yang roboh lantaran direndam air. Takut buliran padi yang mulai menguning membusuk mereka terpaksa memanen lebih awal.karena jika tetap dibiarkan lama terendam air maka buliran itu tidak dipanen,mereka akan menelan kerugian tidak sedikit. Sutir, salah satu petani mengatakan,sengaja padinya dipanen lebih awal,mengingat saat ini musim penghujan tidak tenttu.sehari kadang cerah sehari kadang hujan. Kekehawatiran itu membuat ia antusias memanen tanaman padi milikknya. Pantauan Madura Channel, padi yang roboh dipanen dan kemudian digiling diambil tiap buliran padi yang sudah mulai menguning. Setelah itu buliran padi dijemur agar tidak membusuk

Said Abdullah Kunjungi Pasar Tradisional

News-Madura, Pamekasan. Awal tiba di pasar kolpajung , pendiri Said Abdullah Institute (SAI) ini, disambut hangat para pedagang dan pengunjung yang berada di pasar, selain bersalaman dengan para pembeli, ia juga menyapa penjual yang memadati pasar.
Anggota DPR-RI Dapil Madura itu juga membeli sejumlah barang yang dijual di pasar, dan bahkan sempat mewawancarai beberapa pedagang. Tidak hanya itu, ia juga sempat ikut makan bersama salah satu penjual daging. Setelah menyantap nasi, MH. Said Abdullah juga membantu memotong daging untuk dijual, bahkan di hadapan para penjual lainnya ia menunjukkan sejumlah daging yang telah dibelinya.
Kedatangan Said ke pasar ini, dalam rangka mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya pedagang pasar, selain itu untuk mengetahui kondisi yang dialami oleh para pedagang. Said menambahkan, saat ini masyarakat semakin sulit pasca naiknya harga bahan bakar mintyak (BBM), yang mana harga bahan pokok terus mengalami kenaikan, apalagi menjelang bulan ramadan.
Pasangan Bambang DH dalam Pilgub Jatim tersebut berharap, untuk mengurangi beban masyarakat, pemerintah diharap segera menggelar operasi pasar menjelang bulan suci ramadan. Setelah selesai berkelililing di pasar, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung simbol jempol jelang Pilgub itu, melanjutkan kunjungannya ke yayasan Miftahur Rahman di desa tlonto rajeh kecamatan Pasean. Said Abdullah bersama rombongan mengakhiri kunjungannya , dengan kegiatan rutin pembacaan yasin dan ramah tamah (Yasima), di kediaman Moh.Mokri salah satu wartawan Madura Channel, desa bajang kecamatan pakong Pamekasan ,MH Said Abdullah mendapat sambutan positif tokoh masyarakat dan para undangan. (dinQari/ Madura Channel)

Rabu, 03 Juli 2013

Kekerasan Pada Anak Perlu Kita Cegah Bersama

News-Madura, Sumenep. Menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sumenep, perlu keteribatan dari seluruh elemen yang ada, baik instansi terkait, lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta dari masing-masing individu, sehingga jika semua bersinergi akan lebih maksimal dalam penanganannya.

Sebab, berdasarkan kajian dari sejumlah kasus yang masuk di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumenep, maupun yang diproses hukum, salah satu faktor penyebab mereka mengalami kekerasan, karena pengaruh tontonan yang tidak mendidik maupun sarana komunikasi yag tidak dipergunakan dengan semestinya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPNP-KB) Kabupaten Sumenep, H. Ach. Masuni, SE, MM melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Dra. Hj. Sri Nurhayati, M.Hum kepada News Room, Selasa (02/07) menjelaskan, berdasarkan pengakuan dari tersangka maupun korban, memang media dan alat komunikasi menjadi alat terjadinya pelecehan seksual maupun kekerasan.

“Bayangkan, jika seorang anak perempuan dibawah umur yang terpaksa selalu melayani perlakuan bejat, karena adegan pertama kali yang dilakukan direkam melalui HP, kemudian setiap akan mengulangi dijadikan ancaman akan disebar luaskan jika tidak menuruti kemauannya,”ujar Hj. Sri Nurhayati dengan iba.

Menurut mantan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sumenep ini, dirinya sangat terenyuh dengan banyaknya kejadian yang menimpa kaumnya tersebut. Untuk itu, pihaknya mengajak instansi terkait ikut serta dalam upaya mencegah hal-hal seperti itu dengan kebijakan.

Misalnya saja, dengan Dinas Pendidikan untuk melarang siswa membawa HP ataupun jika memang itu dijadikan alat komunikasi dengan keluarganya, dititipkan di BK. Disamping menghindari keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran, juga menghindari komunikasi yang mengarah tidak sehat.

Selanjutnya dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep untuk terus mempublikasikan siaran-siaran mengenai dampak pronografi maupun perilaku negatif lainnya melalui media yang ada. 

Bahkan, bisa bersama Satpol PP dan aparat terkait untuk menertibkan pelayanan internet yang menyediakan konten-konten porno dan semacamnya.

“Jadi, setidaknya upaya awal untuk mencegah terjadinya kekerasan maupun pelecehan seksual kepada perempuan dan anak dapat diminimalisasi sedini mungkin,”tambahnya. (sumenep.go.id)

Selasa, 02 Juli 2013

Izin Rumah Sakit Larasati Kembali Dipertanyakan DPRD Pamekasan

News-Madura. Pamekasan. Komisi D DPRD Pamekasan akan melakukan penelitian kembali tentang izin operasional Rumah Sakit Larasati yang terletak di Jalan Mandilaras No.74, Kelurahan Gladakanyar, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Juhaini mengatakan, belum mengetahui perkembangan lebih lanjut tentang penerbitan izin operasional rumah sakit itu. Ia mengatakan, dalam sidak yang dilakukan komisi D sebelumnya, rumah sakit milik pejabat publik di Pamekasan tersebut memang belum mengantongi izin.
“Makanya kami akan melakukan penelitian lagi, mempertanyakan kembali kepada pemilik rumah sakit itu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan,” kata Juhaini kepada wartawan, Selasa (2/7/2013).
Juhaini mengemukakan hal ini menanggapi pertanyaan sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat dan mahasiswa Pamekasan yang sebelumnya berunjuk rasa menuntut agar pemkab bertindak tegas menyikapi keberadaan rumah sakit itu yang diketahui belum mengantongi izin operasional.
Rumah Sakit Larasati ini merupakan rumah sakit swasta milik Direktur RSD Dr Martodiwirdjo Pamekasan, dr Iri Agus Subaidi.
Sebelumnya sejumlah aktivis LSM dan mahasiswa Pamekasan sempat berunjuk rasa memprotes penerbitan izin operasional rumah sakit itu. Gerakan para aktivis mahasiswa dan LSM di Pamekasan ini digelar, setelah menerima keluhan dari sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar rumah sakit itu, bahwa mereka tidak dimintai persetujuan pembangunan rumah sakit.
Padahal, sesuai dengan ketentuan, setiap pembangunan jenis izin usaha, harus mendapatkan persetujuan dari masyarakat sekitar untuk mendapatkan izin lingkungan atau HO.
Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Juhaini, protes atas izin operasional Rumah Sakit milik dr Iri Agus Subaidi itu sebenarnya telah disampaikan aktivis LSM dan mahasiswa Pamekasan sejak tahun 2011.
Ketika itu lembaga legislatif langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit itu, dan memang pihak rumah sakit tidak bisa menunjukkan izin operasionalnya. Saat itu Humas Rumah Sakit Larasi Hasbullah beralasan izin operasional Rumah Sakit Larasati masih dipegang Dinas Kesehatan Pamekasan.
Akan tetapi Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Baey sendiri justru mengaku tidak mengetahui adanya izin operasi rumah sakit milik dr Iri Agus Subaidi tersebut dengan alasan yang bersangkutan baru menjabat sebagai Kepala Dinkes.
Belakangan, Ismail kepada sejumlah media mengakui bahwa Rumah Sakit Larasati itu memang tidak mengantongi izin operasional.
Selain Rumah Sakit Larasati, katanya ketika itu, pusat pengobatan lainnya yang juga tidak mengantongi izin operasional ialah Rumah Sakit As-Syifa dan klinik Aisyiah.
“Rumah sakit itu merupakan rumah sakit khusus. Di mana untuk Larasati hanya bisa melayani ObsGyn (Kandungan), dan As-Syifa untuk Bedah. Nah, untuk klinik Aisyiah, di sana hanya sebagai klinik pelayanan kesehatan rawat inap,” kata Ismail.
Izin operasional Rumah Sakit Larasati, As-Syifa dan Klinik Aisyiah, kata Ismail Bey saat itu, tidak sesuai dengan praktik operasional di lapangan atau tidak sesuai dengan peruntukannya.
Ia mencontohkan, seperti, Rumah Sakit As-Syifa tetap menerima pasien non bedah dan Klinik Aisyiah menerima operasi caesar bagi pasiennya, serta Rumah Sakit Larasati menerima pasien di luar pasien kandungan.
Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Juhaini, saat DPRD Pamekasan melakukan sidak, pihak rumah sakit berjanji akan secepatnya mengurus izin operasional, sesuai pola operasional di rumah sakit itu.
“Saat ini kami belum mengetahui karena memang belum melakukan klarifikasi lanjutan dan pihak Rumah Sakit maupun Dinkes belum menyampaikan laporan kepada kami, terkait keberadaan rumah sakit itu apakah sudah mengantongi izin atau belum,” katanya menjelaskan. (Media Madura)

K-Conk: Welcome . . .! Kabomania dan Bartman


News-Madura, Bangkalan. Untuk kali pertama Kota Bangkalan akan kedatangan dua kelompok supporter dari dua klub yang berbeda dalam sehari. Mereka adalah Kabomania yang merupakan supporter Persikabo Bogor serta satunya lagi Bartman, fans klub Barito Putra. Kabomania dan Bartman menyambangi Bangkalan guna mendukung klub kesayangannya masing-masing yang akan menghadapi klub kebangaan Madura.
 
Kenapa bisa bersamaan? Dari jadwal yang dirilis oleh PT Liga Indonesia, Laga lanjutan babak 12 besar divisi utama antara Perseba Bangkalan vs Persikabo digelar tanggal 3 juli 2013. Begitu halnya pertandingan ISL antara Persepam Madura United (PMU) melawan Barito Putra. Kebetulan, kedua klub kebanggaan masyarakat Madura tersebut memakai Stadion Gelora Bangkalan (SGB) sebagai homebase.
 
Sementara guna menyiasati bentroknya jadwal kedua klub beda kasta kompetisi ini, Perseba akan menjamu lawannya sore hari tepat jam 15.00 WIB. Sementara laga PMU akan melawan Barito digeser pada jam 20.00 WIB.
 
Pengurus Pusat Mabes K-Conk Mania membenarkan terkait kedatangan kelompok supporter tim tamu. Mimit Jenggot, Dirigen K-Conk menyatakan, Kabomania memang dipastikan bakal hadir. Mereka datang lewat rombongan-rombongan kecil. “Mereka datang dengan naik kereta api dan busa. Tapi sebagian sudah hadir ke Bangkalan. Termasuk kawan kita ini, Izul”,kata Mimit kepada maduracorner.com, selasa sore (2/7) di Mabes K-Conk.
 
“Kawan-kawan sudah berangkat mulai selasa tadi, bang”,sahut Izul, salah seorang Ketua Bidang Pengurus Pusat Kabomani yang duduk disamping Mimit. “Kemungkinan rabu siang sampai disini. Mengenai jumlahnya, saya kurang tau pasti. Saya datang duluan untuk kulonuwun ke dulur-dulur K-Conk disini”,tambahnya.
Sementara mengenai kedatang supporter Barito Putra, Bartman, Mimit Jenggot mengaku sudah mendapat kontak langsung dari Norman, Ketua Bartman, via telphon seluler. Mereka akan datang dalam jumlah kecil dengan naik pesawat langsung dari Banjarmasin. “Kemungkinan sekitar 20-an orang. Yang pasti kedatangan Kabomania dan Bartman akan kami sambut dengan tangan terbuka. Kedua kelompok supporter tersebut juga dulur-dulur kami”,pungkas Mimit.

Persepam-MU Butuh dukungan Moril dan Doa


News-Madura, Pamekasan. Persepam Madura United (PMU) gagal total dalam 2 laga away mereka ke Kalimantan. Kegagalan PMU merebut poin saat menghadapi lawan-lawannya bukan kali ini saja. Bahkan saat main di homebase mereka di Stadion Gelora Bangkalan, skuad asuhan Daniel Rukito ini juga beberapa kalah atau imbang dari tim tamu. Berbagai kritikan pedas pun terdengar, termasuk bagi sang Manager PMU Achsanul Qasasi (AQ).
 
Mengenai penampilan tim PMU, AQ mengaku sudah melakukan banyak pembenahan untuk tim. Termasuk melakukan pembelian pemain saat jeda kompetisi putaran I lalu. Para pemain yang dibeli pun sudah dipasrahkan sepenuhnya pada sang pelatih. “Saya betul-betul tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi pada tim ini. Semua sudah saya lakukan demi perbaikan tim”,ujar AQ pada maduracorner.com, selasa sore (2/7).
 
Pria yang juga anggota DPR RI ini menceritakan, kritikan beberapa pihak kini sudah menjurus pada cacian dan makian akibat serangkaian kegagalan PMU. “Saya berhenti membaca SMS, BBM dan twitter hingga facebook. Karena ada sebagian diantaranya yang berisi makian serta saran yang sok tahu ditujukan pada saya dan elemen tim ini. Itu sebenarnya malah makin memperburuk keadaan”,ungkapnya.
 
Menurut laki-laki asal Lenteng, Sumenep, Madura ini, dalam kondisi tim seperti saat ini dibutuhkan kebesaran hati seluruh elemen pendukung PMU. Terutama semangat para supporter untuk terus mendukung pemain. “Kami butuh dukungan dan do’a. Bukan hanya kerja keras managemen dan para pemain saja. Namun dukungan supporter serta do’a juga bisa menjadi pendorongan semangat serta pencipta keajaiban bagi tim ini”,pinta AQ.

“Tapi bagaimana pun, yakinlah bahwa saya dan seluruh elemen tim ini akan berjuang untuk mempertahankan eksistensi PMU di ISL. Jika gagal, terlalu besar taruhannya termasuk nama baik dan masa depan persepakbolaan Madura”,pungkasnya.
 
Copyright © 2011. News of Madura: Juli 2013 . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from CBS News